5

463 46 9
                                    

Lan XiChen berkedip cepat. Dia mundur perlahan dengan ketakutan. Apa yang ada di depannya benar-benar tidak bisa dipercaya. Bahkan Lan XiChen meragukan matanya masih berfungsi dengan baik.

Bocah 10 tahun itu bergetar saat makhluk di depannya bergerak mendekat. Telinga rubahnya bergerak bersama dengan sembilan ekornya. Bulu-bulu berwarna jingga terang yang disinari cahaya mentari senja yang menembus dedaunan terlihat sangat indah juga mengerikan di saat yang bersamaan.

Jemarinya lentik dengan kuku yang panjang dicat berwarna merah darah. Kulitnya putih bak porselen, rambutnya hitam panjang dan dibiarkan terurai. Iris matanya berwarna seperti madu, bibirnya merah seperti ceri dan senyumnya memikat. Dia adalah definisi sempurna dari kecantikan menembus gender. Tentu seandainya telinga rubah dan sembilan ekor yang bergoyang itu hanya ilusi.

Lan XiChen tak tahu bagaimana semua ini bisa terjadi. Dia hanya datang ke kuil ini untuk berdoa bersama adiknya. Tetapi Lan WangJi tiba-tiba menghilang. Lan XiChen mencari adiknya dan bertemu dengan makhluk di depannya ini. Bocah 10 tahun itu menggigil ketakutan.

“Anak manis, apa kau tersesat?” Makhluk itu bertanya.

Lan XiChen menggelengkan kepalanya, dia mundur dengan ekspresi ketakutan. Lan XiChen melihat bagaimana makhluk itu tersenyum, mengulurkan tangannya pada Lan XiChen, “Aku tahu dimana adikmu. Ayo..”

Entah mengapa, Lan XiChen malah menerima uluran tangannya. Tangan yang halus dan lembut menggenggam tangannya. Kedua nya berjalan menyusuri lorong kuil yang panjang dengan saling bergandengan tangan.

Tak ada yang berbicara, tetapi Lan XiChen merasa nyaman. Ketakutan yang sempat dia rasakan sebelumnya tiba-tiba sirna. Diganti dengan perasaan aman dan... bahagia?

Dia menemukan Lan WangJi, duduk dengan memeluk lututnya. Kedua mata adiknya memerah, tetapi dia tidak menangis. Lan WangJi pasti ketakutan tersesat di tempat seperti ini sendirian tanpa ada seorangpun yang dia kenal. Tetapi Lan WangJi tidak menangis, Lan XiChen merasa salut terhadap adiknya.

Tangan nya tiba-tiba dilepas begitu saja, dan saat Lan XiChen menoleh makhluk itu sudah menghilang.

..

15 tahun kemudian, Lan XiChen akan selalu tersenyum mengingat kenangan itu. Dia memeluk kekasihnya yang kini sedang tertidur di sampingnya. Meng Yao, siluman rubah yang dia lihat saat berusia 10 tahun, kini telah menjadi manusia dan berstatus kekasihnya.

Bukan jalan yang mudah untuk mereka bisa bersama, terlebih bagi Meng Yao yang harus memotong kesembilan ekornya sendiri demi menjadi manusia. Penggorbanan yang dia lakukan demi dapat bersama dengan Lan XiChen, manusia yang dia cintai.

Tetapi, Lan XiChen senang mereka akhirnya bisa bersama.

Pemuda itu mencium dahi Meng Yao, lalu memejamkan matanya dan masuk ke dalam alam mimpi.

27 Agustus 2020

Xiyao DrabblesWhere stories live. Discover now