Bosan

2.4K 267 34
                                    

Jangan lupa vote dan komen juseyo... 🙏

*

Akhir bulan.

Itu akhirnya Jeongguk akan mendapat gajinya.

Bagaimana ya menyebutnya? Jeongguk itu tidak bisa dibilang part-time di café, terlebih lagi itu adalah café milik ayah-ibunya. Sedari ia sekolah menengah—bahkan sebelum berhubungan dengan Taehyung, Jeongguk sudah membantu-bantu orang tuanya di café.

Hitung-hitung nambah uang saku.

Dan jika biasanya Jeongguk bantu-bantu dalam melayani pelanggan atau menjadi kasir, kini pria itu beralih menjadi pengelola. Itu saja masih bergantian dengan ayahnya.

Maklum saja, Jeongguk kebanyakan bolos dari pekerjaannya dan memilih untuk berduaan di apartemen dengan Taehyung. Tapi ia selalu protes ke Appa Jeon kalau uang gajinya berkurang dari biasanya.

Dasar tidak mau rugi.

"Uang gajiku sudah turun, mau belanja sekarang?"

"Belanja?"

Wajah Taehyung berubah sumringah, Berbagai makanan-makanan enak bahkan sudah terbayang-bayang di kepalanya. Contohnya saja pie cokelat, eskrim, roti-roti lucu, susu stroberi, dan juga crepes dengan eskrim vanila di dalamnya.

Ah, ya ampun. Taehyung akan bertemu manis-manis kesayangannya.

"Hanya belanja bahan masakan di supermarket, hyungie. Bukan belanja camilan-camilan seperti yang kau pikirkan itu."

Yah, penonton kecewa.

Wajah Taehyung cemberut seketika.

"Cih, dasar pelit."

*

"Bawang bombai, bawang putih, selada—oh, Hyung, kau mau makan ayam atau daging?"

"Terserah kau saja."

"Baiklah, daging saja kalau begitu."

"Ih, tapi aku mau ayam."

"Loh, katanya terserah?"

"Iya terserah. Tapi aku maunya ayam," kukuh Taehyung tidak mau kalah.

"Kalau hyung bilang terserah itu berarti suka-suka aku, hyung."

"Aku tau, Jeonggukie. Kau pikir aku bodoh?

"Lalu? Kenapa jadi hyung lagi yang memilih?"

"Aku memang bilang terserah. Tapi tetap saja, aku maunya ayam."

"Kalau begitu jangan bilang terserah dong."

"Ya, terserah aku dong."

Astaga.

Jeongguk ingin musnahkan kata terserah bisa tidak, sih?

"Iya, hyung. Iya. Aku kalah. Sudah. Kita ambil ayam."

"Kalah? Padahal kita sedang tidak suit."

"..."

Jeongguk memilih diam saja. Takut kesabarannya habis dan kelepasan menciumi Taehyung saking kesalnya. Lebih baik dicium daripada dipukul 'kan?

"Ngg—Ggukkie..."

"Hm?"

"Kupikir, daging enak juga. Aku mau daging saja, deh."

Yatuhan-yatuhan-yatuhan.

Tolong berikanlah Jeongguk kesabaran yang lebih banyak.

Taehyung sendiri sudah cengar-cengir melihat wajah Jeongguk yang ditabah-tabahkan. Ia tau sekali kalau kelakuannya tadi membuat kekasihnya jengkel. Ya habis bagaimana? Wajah jengkel Jeongguk itu lucu dan itu adalah favoritnya Taehyung.

BUCIN |KVWhere stories live. Discover now