18. Game ke tiga Cerdas Cermat (Kepada puteri kami persilahkan)

97 3 1
                                    

Flopo ... Flopo ... Flopo ... Fushhhh...

Berkibarnya bendera merah putih dengan suaranya yang khas menghiasi langkah kaki kami berdua yang semakin lama semakin cepat.

...Tap...tap...Flopo...tap...tap... Flopo...

"Huft...huft...huft..." Sambil terus berlari terkadang puteri secara tidak sadar mengeluarkan suara ngos-ngosannya.

"Puteri itu dia ruangan lab nya... Ayo cepat" Aku yang sedikit di depannya memberi tahu puteri agar ke arah yang ku bilang.

"Apaan sih kelompok 3 ini, Masa dari 8 pertanyaan tidak ada yang benar. Kalian punya otak gak sih? Atau kalian itu hewan yang gak ada otaknya hah?!!" Teriaknya seseorang perempuan dari dalam ruangan lab.

Tepat setelah kata hah aku dan puteri sampai di ruangan lab. Pintu lab tidak terbuka karena dari itu aku bisa mendengar suaranya dengan jelas akan tetapi bukankah kata-kata yang ku dengar seharusnya jika memang mau di katakan yah hanya di dalam hati saja?

"Assalamualaikum kak, maaf kami terlambat" Puteri dengan cepat mengucapkan salam dan sedikit membungkuk-kan badanya. Tanda sebuah penyesalan.

Aku pun karena melihatnya tak sadar juga mengikutinya.

"Wah...wah...wah ini dia yang kita tunggu-tunggu satu cowok yang datangnya paling siang hari ini dan satu lagi cewek yang pagi-pagi sudah membuat masalah!" Dengan nada tegas dan tentunya sangat jelas sedang mencibir perempuan itu bicara dengan lantang.

Aku hanya diam dan melihatnya, dia menggunakan rompi dan sedang berdiri menghadap ke tim kelompok 3 dan kak taufik yang duduk di posisi kolom tengah meja termenung saja di bangku dengan kertas lembar yang di coret-coret cukup banyak disana.

Posisi meja dan kursinya berbeda dengan ruangan kelas, posisinya disini sangat panjang. Putu, adit, ariel, rama, dan kak taufik sudah sangat pas kapasitasnya di meja tengah itu.

Di dalam ruangan lab itu juga ada 3 orang lagi 2 perempuan dan 1 laki-laki yang mereka semua duduk membelakangi kak perempuan yang sedang bicara itu.

"Yahhh maaf kak aku belum hafal jalan" Sambil sedikit menunduk aku mencoba menetralkan omongan kak perempuan itu yang bagai syetan.

Namun aku tak pernah menyangka bahwa Teknik Imagine yang sudah ku buat itu di sambar oleh puteri. "Wah...wah..wah... ini perempuan yang tadi pagi keliatan sok itu ya!" Itu adalah kata-kata puteri yang tanpa ragu dan lebih kencang dari suara Syetan perempuan itu.

"Hah!!... " Sambil teriak dan menggengam kuat buku yang sedang di pegangnya hingga lecek. "Apa kamu bilang..." Lalu berjalan mendekat ke arah kami dengan mata melotot.

"[Oiii, apa yang kamu lakukan sih?]" Aku yang sambil berbisik ini mencoba menyadarkan puteri dari perbuatannya yang memancing amarah perempuan itu.

"Kamu mentang-mentang adik dari kak ratu dan juga rangking 1 di smptn sekolah ini jangan sok-sokan yah disini!!!" Semakin perempuan itu mendekat semakin kencang suaranya dan sangat mengerikan.

Hawa dingin dari ruangan lab ini sampai tak ku rasakan lagi. Padahal ada banyak AC disini tapi semuanya serasa dalam mode off.

Tap tap tap

Puteri berjalan santai memasuki ruangan lab dan melintasi syetan perempuan yang masih melotot itu.

Lalu melihatnya dan bicara. "Bukankah satu-satunya orang yang sok disini itu kamu?"

Setelah itu puteri berjalan dan duduk di meja pojok dekat pintu lab yang masih kosong, lalu aku juga mengikutinya.

"Hai siapa yang suruh duduk!" Suara dari laki-laki yang sedari tadi duduk di belakang ke arah kami berdua.

'' My highschool My Adventures '' Yang Bener Saja!!! #wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang