[ PROSES REVISI ]
Awalnya, keduanya hanya sepasang kekasih
bohongan dengan kesepakatan yang ada.
Namun, entah sial datang dari mana, kerena
kesepakatan kekasih bohongan itu, Hwang Yeji
justru dijodohkan dengan Choi Yeonjun, laki-laki
yang menurutnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─── [ 🍰 ] ───
"Lo harus─"
"Jadi pacar bohongan gue, kalau gue lagi butuh."
"Hah? Lo gila?! Nggak mau, ah. Males banget gue jadi pacar bohongan lo." Yeji memalingkan wajahnya kesal.
"Itu sih, cuma kalau gue butuh, tapi kalau nggak mau juga nggak apa-apa. Lo piket satu minggu penuh."
"Huftt, iya deh gue mau. Tapi kalo lo butuh doang kan, ya? Nggak tiap hari?" tanya Yeji yang di angguki Yeonjun.
"Okey, kalau gitu deal, ya!"
"Hm."
"Ya udah kalo gitu gue pulang dulu, bye." Yeji melambaikan tangannya lalu berbalik badan, berniat ingin melangkah, namun tangannya malah ditahan oleh Yeonjun.
"Apa lagi? Kan, tugas gue udah. Syarat juga udah." Yeji bertanya malas.
"Gue lagi butuh pacar bohongan," jawab Yeonjun
"Hah? Secepat itu?" Lelaki Choi menganggukkan kepalanya.
"Pantes lo minta gue jadi pacar bohongan lo tiba-tiba, ternyata ada tujuannya." Yeji mengangguk-angguk mengerti.
Sesaatnya, Yeonjun menarik lengan Yeji tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Lelaki itu menarik Yeji ke parkiran, lebih tepatnya ke tempat dimana mobil miliknya di parkiran.
"Apa, sih? Main narik aja! Sakit!"
"Masuk."
"Ngapain?! Gue bawa mobil sendiri!"
"Gue lagi butuh pacar bohongan. Gue mau ngenalin lo ke bonyok gue." Mendengarnya sontak kedua bola mata Yeji membulat.
"Hah?! Lo gila?! Langsung ngenalin gitu?! Kan, kita cuman bohongan! Ngapain ngenalin ke bonyok lo?!"
"Ya karna ini tujuan gue."
"Sumpah, ya! Gue harus bilang apa kalo bonyok lo nanya-nanya?! Kita, kan cuma bohongan, Choi Yeonjun," ujar Yeji frustasi.
"Nggak apa-apa, ada gue," balas Yeonjun. Ia membukakan pintu mobilnya untuk Yeji.
"Huftt, serah lo, ah!" Yeji masuk ke dalam mobil Yeonjun pasrah.
Suasana canggung menyelimuti kedua anak Adam yang berbeda gender itu. Tidak ada yang memulai bicara, baik Yeji maupun Yeonjun. Dan Yeji sungguh membenci situasi ini, di tambah ia tengah bersama Yeonjun, si ketua organisasi siswa yang sangat menyebalkan.
