d u a p u l u h e m p a t .

4.9K 487 182
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



─── [ 🍰 ] ───

Yeji mendudukkan diri dengan mata yang masih terasa begitu berat. Gadis itu meregangkan otot-ototnya. "Eungh, pengin es campur."

"Hm?" Merasa ada yang aneh, Yeji berusaha kuat untuk membuka sempurna kedua matanya. Dan benar saja, saat melirik ke arah jam, angka yang tertera di sana adalah 01.07 am.

Yeji menggaruk tengkuknya sendiri merasa bingung. "Gue kenapa tiba-tiba pengin es campur?"

"Masa iya, gue mau ke luar malem-malem gini? Jugaan, mana ada yang jual es campur di jam segini." Yeji mengomel, ia lantas kembali membaringkan diri.

"Ngantuk, pengin tidur lagi. Tapi pengin es campur juga."

Yeji kemudian menggeleng-gelengkan kepala berusaha menghilangkan keinginan untuk merasakan lezatnya es campur. Lagipula, orang kurang kerjaan mana yang menjual es campur di jam segini dan di musim dingin seperti ini.

Huhu, pengin es campur banget...

Yeji melirih dalam hati. Rasa ingin itu kian bertambah saat dirinya mencoba memendam rasa inginnya.

Membuka kembali kedua mata, Yeji mengubah posisinya menjadi duduk, lirikannya sekejap ia arahkan kepada Lia yang masih terlelap.

"Pengin meluk sesuatu. Masa gue meluk Lia, sih?" gumam gadis itu bingung.

"Ya, nggak apa-apa sih, sebenernya. Tapi nggak mau! Tapi gue mau meluk sesuatu!" Yeji pada akhirnya geram pada dirinya sendiri.

Bibirnya tampak maju, jemarinya memainkan selimut dengan pandangan yang tertuju pada selimut itu pula.

Yeji benar-benar ingin memeluk sesuatu. Jika dilihat, tak ada yang bisa ia peluk kecuali Lia dan boneka gadis itu. Namun boneka Lia sudah dipeluk oleh gadis itu sendiri. Yeji kini tak memiliki sesuatu yang dapat ia peluk kecuali tubuh terlelap Lia.

Biasanya, di pertengahan tidur, Yeonjun akan memeluknya, membuat Yeji terganggu dan membuka mata sejenak saat menyadari bahwa tubuhnya direngkuh oleh Yeonjun.

Namun, sekarang? Mengingat wajahnya saja, sudah membuat Yeji kesal dan mual.

Menggeleng-gelengkan kepala menyadari apa yang baru otaknya itu pikirkan. "Aduh, Yeji! Lo ngapain mikirin dan berharap meluk dia, sih?" Yeji menendang-nendang selimut sebagai pelampiasan kekesalannya.

Astaga, bisa-bisanya Yeji memikirkan dan berharap bisa memeluk tubuh Yeonjun di saat-saat seperti ini.

Menarik selimut kemudian kembali membaringkan tubuh. Dengan helaan napas dan rasa terpaksa, Yeji akhirnya memutuskan untuk kembali terlelap dan berusaha melupakan keinginannya untuk mencicip es campur dan memeluk sesuatu.

─── [ 🍰 ] ───

Inilah harinya, hari di mana Yeonjun dan tim basket sekolahnya akan bertanding.

Perjodohan Tak Terduga「 ✓ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang