d u a p u l u h l i m a .

4.5K 493 188
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





─── [ 🍰 ] ───

Yeonjun sesekali mengalihkan lirik matanya ke arah Yeji, yang tengah berkutat di depan cermin, melakukan serangkaian perawatan wajah serta rambut selepas mandi.

Menghembuskan napas berat dengan mata yang kembali memandang dinding.

Usai perkataan Yeji perihal siapa yang menelepon, pertikaian kecil antara Yeonjun dan Yeji kemudian tercipta. Dan sekarang, keduanya hanya diam usai semua yang telah terjadi. Bahkan, tepat setelah pertikaian kecil itu selesai, mereka terbaring dengan posisi yang saling menunggungi.

Pertikaian yang telah terjadi beberapa jam lalu itu benar-benar membuat hubungan keduanya kian merenggang.

Kini, hanya keheningan yang setia menemani. Yeonjun sudah terduduk ranjang dengan fokus yang berusaha terarah pada ponsel di genggaman. Sementara itu, Yeji masih setia di posisinya, tak ada niatan untuk beranjak dari sana, kendati semua kepentingannya di meja rias telah usai.

Hening setia menemani sampai sepuluh menit kemudian. Setelah memantapkan diri, Yeji akhirnya bangkit dari duduknya, membuat atensi Yeonjun teralih.

"Mau ke mana?" Yeonjun bertanya refleks, melihat presensi Yeji yang sudah rapi, hendak membuka pintu.

"Pergi," jawab Yeji singkat.

Yeonjun terdiam, memandang pintu kamar yang kini telah kembali tertutup. Tatapan kosongnya itu terpaku sejenak pada pintu.

Yeonjun mengusak wajahnya sembari menghela napas berat. Kepalanya pening seketika. Mengapa semuanya menjadi begitu rumit?

Sudah berkali-kali Yeonjun mencoba untuk menjelaskan, meluruskan semua masalah yang tengah terjadi, tetapi Yeji tetap kekeuh, tak ingin mendengar. Bahkan gadis itu sudah siap dengan pengacaranya.

"Atau emang pernikahan ini udah nggak bisa dipertahanin lagi, ya?" Kalau boleh jujur, Yeonjun mulai lelah dengan semuanya.

Pandangannya tertuju lurus pada dinding, ia melirih, "Apa gue lepasin aja?"

─── [ 🍰 ] ───

Soodam mengalihkan perhatiannya, tatkala gendang telinganya menerima suara derap langkah nyaring dari tangga.

"Loh, Yeji?" Soodam memekik dengan ekspresi terkejut. Ia kemudian dengan segera berdiri.

Langkah kaki Yeji sontak terhenti, pupilnya melirik tajam ke arah gadis Lee itu. Dengan sekejap, suasana hatinya berubah.

Perjodohan Tak Terduga「 ✓ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang