Mandi

128K 9.9K 725
                                    

Voment dulu bro:v
Happy reading!!

<•><•><•>

"Shhh" desah Naura menahan sesuatu

"Pelan pelan pak!" sentak Naura

"Tahan sebentar" ucap Al

"Awww pelan pelan sakit ih" keluh Naura

Al menghembuskan nafasnya pelan menatap Naura

"Kapan selesainya kalau kamu ngoceh terus" ucap Al

"Sakit kali pak ketarik tarik rambutnya" ucap Naura

"Makannya di tahan" ucap Al

Al kembali menatap punggung Naura tepatnya ke arah rambut Naura yang tersangkut di resleting bajunya

Naura sedikit menundukan kepalanya saat Al berusaha membantu dirinya. Deru nafas Al sangat terasa di pundak Naura

"Udah lah pak potong aja" ucap Naura frustasi karena sedari tadi rambutnya tak kunjung terlepas

"Tahan sebentar" ucap Al lagi

Naura hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar

"Masih lama pak?" tanya Naura tak sabar

"Sabar Naura" ucap Al tanpa mengalihkan pandangannya

"Pegel pak" keluh Naura lagi

Al memutar bola matanya malas kemudian memegang kedua pundak milik Naura dan memutar tubuh Naura agar Naura menghadap dirinya

Ia mendekatkan tubuhnya dengan Naura hingga posisi mereka seperti saling berpelukan. Tangannya melingkar mengunci tubuh Naura sembari sibuk melepaskan rambut Naura

"Senderin aja kepala kamu" ucap Al karena Naura hanya diam saja

"Emm pak, lepasin" cicit Naura canggung dengan posisi mereka sekarang

Al tak menggubris ucapan Naura, Ia masih sibuk dengan kegiatannya sekarang

"Pak" panggil Naura

"Nanti ada yang liat" ucap Naura

Ceklek

Sretts

Pintu ruangan Naura terbuka bersamaan dengan Al yang selesai melepas rambut Naura

Pandangan Naura dan Al beralih menatap pintu tanpa pindah sedikit pun dari posisi mereka sekarang

"Khem" dehem Dokter yang baru saja masuk

Al dan Naura sontak menjauhkan tubuh mereka masing masing tanpa saling menatap satu sama lain

"Pemeriksaan pak, bu" ucap Dokter kemudian berjalan mendekati Naura

"Silahkan" ucap Al

"Apa yang ibu rasakan sekarang, masih pusing atau ada keluhan lain?" tanya Dokter menatap Naura

"Eng-ng ga ada sii Dok" ucap Naura canggung

"Baiklah, berarti hanya tinggal pemulihan pada luka di tubuh ibu" ucap Dokter tersebut

"Dan untuk perban di kepala ibu harap untuk sering di ganti, Akan ada suster yang membantu ibu menggantinya nanti" imbuh Dokter tersebut

Naura meneguk salivanya kasar, ia ingin bertanya sesuatu tapi canggung dengan apa yang akan ia pertanyakan

"Emm itu saya boleh mandi kan Dok?" tanya Naura

Dokter tersebut terkikik pelan mendengar ucapan Naura

My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang