Chapter 20

4.4K 577 4
                                    

Hari sudah mulai gelap, dan Misake-san memutuskan untuk menutup stand makanannya lebih cepat untuk berbicara dengan Sakura. Sedangkan Sakura sendiri meminta Sasuke untuk mengajak Haruke berkeliling, dan pria itu setuju.

"Sebelumnya aku sekali lagi ingin meminta maaf nona Sakura." Sakura menggelengkan-gelengkan kepala lalu memegang kedua tangan Misake-san yang terkepal.

"Aku tahu kau tidak punya pilihan. Aku mengerti, satu satunya orang yang pantas disalahkan adalah pria bernama Yahiko yang kau temui sebelum kebakaran terjadi." Misake-san tampak menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu lalu mulai bercerita.

"Tolong katakan semuanya Misake-san." Pinta Sakura.

"Sebelum kejadian, aku sebelumnya baru mengantarkan tuan Kizashi dari luar kota dan kami tiba di mansion pukul 5 pagi. Tuan Kizashi meminta ku untuk beristirahat di pos selama beberapa jam, karena beliau tahu aku tidak tidur sepanjang perjalanan pulang."

Misake menguap sebentar lalu menatap layar kaca yang menampilkan tempat-tempat di mansion. Dia mengusap kedua matanya, lalu menutup pintu pos dan mengambil selimut kecil dari laci kecil di bawah meja. Dia menatap sebentar area mansion dari jendela dan dia akhirnya duduk di kursi lalu mulai memejamkan matanya.

"Aku terbangun pukul 7 tepat, dan saat bangun aku langsung memeriksa komputer untuk melihat apakah saat aku tidur ada yang masuk atau tidak. Tapi aku tidak melihat keanehan, jadi setelahnya aku keluar dari pos untuk meregangkan tubuhku." Tiba-tiba Misake-san mengigit bibir bawahnya.

"Dan pria bernama Yahiko itu datang padaku, dia memberikan bukti yang menunjukan bahwa ayahmu dan suamimu bekerjasama dan berteman dengan pria itu."

Misake akhirnya mengizinkan Yahiko masuk setelah membuka gerbang, dia menatap pria berpakaian serba hitam itu ragu lalu bersiap masuk kembali ke pos, tapi tiba-tiba perutnya berbunyi dan dia meringis pelan. Dia belum makan apapun sejak kemarin malam, akhirnya dia memutuskan untuk membeli bubur yang jaraknya tidak jauh dari mansion.

"Maafkan aku nona Sakura, harusnya aku tidak meninggalkan pos begitu saja dan tidak menaruh kecurigaan kepada pria itu. Itu salahku." Air matanya tiba-tiba turun, perasaan bersalah tiba-tiba datang dan membuat hatinya sakit.

"Dan setelah aku kembali 30 menit kemudian, mansion sudah terbakar dan aku langsung panik. Saat itu pikiranku kalut dan aku tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya dengan buru-buru berlari menuju pos untuk menghubungi pemadam kebakaran atau polisi. Tapi saat tiba di pos, aku melihat pria itu berdiri disana." Misake mulai terisak dan Sakura mengeraskan rahangnya.

"Dia mengancam ku karna mungkin dia mengetahui bahwa aku mencurigainya dan tahu bahwa dia adalah tersangka. Dia menunjukan video dimana Haruke disekap dan dipukuli, aku bahkan melihat mereka memukul putraku dengan menutup kedua matanya.

Misake membulatkan kedua matanya lalu dengan cepat berlutut dan memohon pada Yahiko.

"Aku mohon, aku akan melakukan apa saja. Bebaskan putraku." Mohon Misake.

"Jangan buka mulut. Aku akan membebaskan putramu dan mengirim kalian ke Osaka. Hiduplah dengan tenang dan jangan membuka mulutmu."

"Aku benar-benar minta maaf nona Sakura!" Misake bersiap berlutut dan turun dari kursi tapi dengan cepat Sakura mencegahnya dan mencengkram kedua bahu Misake.

"Aku benar-benar akan marah jika kau terus meminta maaf." Ucap Sakura pelan sambil mengusap-usap kedua lengan atas Misake.

"Setelah itu apa yang terjadi?"

"Dia pergi. Dia pergi dengan mobil sedan hitam." Sakura mengerutkan keningnya.

"Dia sendiri?" Tanya nya yang membuat Misake menatapnya bingung, tapi tak lama dia bola matanya membulat seperti dia menyadari sesuatu.

ITAZURA ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora