Chapter 22

4.5K 541 13
                                    

"Aku pulang." Ucap Sasuke begitu membuka pintu rumah, dia menggantungkan mantelnya dan membuka sepatunya. Setelah itu dia masuk dan melihat sekeliling ruang tamu.

"Sakura?" Panggil Sasuke cukup keras begitu tidak melihat istrinya di dapur dan juga meja makan. Dia melihat jam yang menunjukan pukul 11 malam lalu mengambil ponsel dari saku celananya dan melihat 1 pesan dari Sakura yang dikirim 1 jam lalu.

Sasuke menghelakan nafas begitu dia membaca pesan itu. Dia berniat naik ke lantai atas untuk membersihkan diri, tapi saat akan memutar badan dia melihat ponsel Sakura yang di charge disamping TV. Berdecak pelan karena wanita itu tidak membawa ponselnya, dia langsung saja berjalan menuju lantai atas tapi lagi-lagi berhenti karena ponsel Sakura yang berdering.

Dia berjalan malas dan mengambil ponsel Sakura dan melihat nomor yang tidak dikenal di layar ponsel itu.

"Sakura kau dimana?! Semua orang sudah menunggumu!" Sasuke mengumpat pelan begitu mendengar suara nyaring Ino.

"Istriku sudah pergi 1 jam yang lalu." Balasnya datar.

"Oh Sasuke ya? Hah? Satu jam yang lalu? Apa maksudmu? Balapannya baru akan dimulai sekarang. Sakura tidak mungkin datang lebih cepat." Sasuke mengerutkan kening lalu dengan cepat mematikan sambungan telpon dan melihat riwayat pesan wanita itu.

"Oh ya tuhan." Gumamnya tidak percaya begitu melihat riwayat pesan terakhir dari nomor yang sudah ia hafal di luar kepala.

Tubuhnya seakan lemas dan dia buru-buru pergi dari rumah tanpa pikir panjang. Dia juga dengan segera menghubungi Shikamaru dan juga Naruto.

"Pergilah secepatnya sialan! Istriku bisa mati!"
.

.

.
Kedua mata itu perlahan terbuka. Sakura melenguh pelan begitu merasakan nyeri di belakang leher dan punggungnya. Tapi saat matanya sudah terbuka sempurna, dia dengan cepat langsung menutupnya kembali begitu dia tidak bisa melihat apapun.

Dia berusaha menggerakkan tubuhnya, tapi tangan dan kakinya terikat. Dia langsung berkeringat dingin, jantungnya berdetak lebih cepat dan nafasnya memburu. Dia berada di tempat gelap, ketakutan terbesarnya. Jadi sebisa mungkin dia terus menutup matanya rapat-rapat dan mengepalkan tangannya.

"Oh sudah bangun?"

Ckrek!

Matanya semakin menyipit begitu merasakan adanya cahaya yang menyorotnya. Dia dengan memberanikan diri membuka matanya, dan dia melihat sebuah kamera tepat didepan wajahnya lalu ruangan yang sudah bercahaya, dia juga melihat seseorang yang memotret nya.

"Kau tidur lama sekali." Ucapnya lalu menjauhkan kamera dari wajah Sakura.

Dan tatapan Sakura langsung berubah tajam begitu melihat orang yang berdiri didepannya, yang berkacak pinggang sambil menatapnya senang dengan seringai.

"Jangan menatapku seperti itu. Kau menatapku seperti akan membunuhku, padahal nyawamu ada di tanganku sekarang." Ucapnya sambil terkekeh kecil lalu meletakan kameranya di sebuah meja.

"Hentikan basa-basi ini Shion. Lepaskan aku dan biarkan aku menghabisimu jalang." Ucapnya tajam yang membuat Shion tertawa keras.

DUG!

Sakura terkejut sekaligus berteriak begitu seseorang memukulnya dari belakang. Orang itu juga dengan cepat menarik rambut Sakura dari belakang yang membuat Sakura meringis sekaligus dapat melihat orang itu.

"Yahiko.." desis Sakura sambil menatap tajam Yahiko yang juga menatapnya tajam.

"Perhatikan kata-katamu ketika berbicara dengannya." Desis Yahiko lalu mendorong kepala Sakura dan berjalan menuju Shion.

ITAZURA ✅Where stories live. Discover now