Ke 50 besar

3.1K 301 36
                                    

Prem bergegas pamit berangkat sekolah, tiba tiba plan memanggil prem. Ia memberikan sebuah amplop, plan melarang prem untuk membukanya.

“Kamu tidak boleh membukanya jika kamu sudah  masuk peringkat 50 tertinggi kamu boleh membuka nya. Ingat, ini adalah jimat keberuntungan oky.” prem mengucapkan terima kasih.

“Ini hanya ujian akhir semester.”celetuk boun yang juga telah siap berangkat. 

prem tak peduli ucapan boun, ia tetap mengucapkan terima kasih lalu pamit berangkat menyusul boun.

Di lorong sekolah, prem menghapal rumus matematika. Tetiba ia melihat boun yang menuruni tangga, walau sangat ingin menyapa prem sadar kalau ia tak boleh bicara dengan boun di sekolah. Prem berjalan seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa. kòbkûn ká sambil berjalan dan dibalas boun dengan susu na. Prem tersenyum bahagia melihat kepergian boun, ia tak mengira boun membalas sapaannya.

Ujian di kelas F dimulai, saat membuka soal ujian prem nampak senang karena soalnya sama persis dengan yang dibuat boun. Prem mengerjakannya dengan penuh semangat.

Tiga hari kemudian
Ujian pun semester berakhir, prem dan keduanya sahabatnya nampak bahagia. Ohm dan kedua pengikutnya segera mengejar prem begitu pulang sekolah. Ohm segera merangkul prem erat, ia tak akan melepaskannya walaupun prem menyuruh ohm melepaskan pelukannya.
“Aku jarang bersamamu akhir-akhir ini, jadi aku tak akan melepaskanmu hari ini.” Keenamnya pun bersemangat menuju tempat yang ditunjuk ohm.
Boun dan off yang baru juga keluar melihat keceriaan prem .

“Hehh? Bukannya dia bilang dia suka padamu? Dia sudah punya pacar lain.”ujar off bingung melihat keakraban prem dan ohm.

Boun menjawab kalau itu bukan urusannya.
“Aku pikir juga begitu. Ngomong-ngomong, murid kelas A sedang pergi ke kafe sekarang. Kamu mau ikut?”tanya off, namun ia sadar pasti boun akan menolaknya. Ini Diluar dugaan, boun bilang kalau ia akan ikut sekarang.

“Apa? Serius? Kamu belum pernah melakukan ini selama tiga tahun di sini.” boun nampak cemburu melihat ohm yang terus merangkul prem.
“Aku pikir itu akan sedikit menyenangkan.”ucap boun, off segera mengajak boun bergegas.

Hasil ujian akhir semester sudah dipasang di papan pengumuman, lima puluh nama terpampang di papan.
Prem melihat hasilnya, yang pertama ia lihat malah nama boun. Dan sudah bisa ditebak, boun tetap di urutan pertama dengan nilai sempurna.  Prem nampak senang melihatnya, tanpa ia sadari diujung papan boun tersenyum melihat nama yang terpampang di akhir papan. Keduanya pun berbalik, begitu melihat boun, prem segera menghampirinya. 
“Selamat ya, jadi peringkat pertama. Kamu dapat nilai sempurna.”ucap prem. Begitu juga boun, ia mengucapkan selamat untuk prem.  tak mengerti maksud boun.
“Kamu belum lihat?”tanya boun, prem pun bergegas melihat papan kembali.
Prem tak percaya dirinya ada di urutan ke 50 dengan nilai 825, ia pun bergegas menghampiri boun dan meluapkan kegembiraannya.

“boun, aku di peringkat 50. Aku senang sekali.”ungkap prem. Boun mengulurkan tangannya, prem pun segera membalasnya namun segera menepis tangan prem. Maksud boun adalah meminta foto masa kecilnya.

“Ini ya?”ujar prem sembari mengeluarkan fotonya.

“Jangan tunjukkan di depan umum.”gerutu  boun
lalu segera mengambil foto di tangan Kotoko.

“Dan aku sudah bilang berkali-kali padamu…Jangan bicara denganku di sekolah.” boun pun beranjak pergi namun terhenti saat prem memanggilnya.

Penting untuk tahu apa yang bisa kamu lakukan dan apa yang kamu tidak bisa.’ ‘Jika kamu punya kekuatan pikiran dan ketekunan…’ “ujar prem menirukan kutipan Chesterfield namun segera dikoreksi boun.
"Jika kamu punya kekuatan pikiran dan ketekunan, kamu akan sukses di akhir.”
Prem tak menyangka boun tahu lanjutan kutipan Chesterfield.
Boun bergegas pergi. 
“boun, kòbkûn ká ! seru prem kegirangan.
“Namaku…ada di kertas yang sama…dengan boun!”

Playful kiss (Bounprem)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu