Akun Gosip

380 75 48
                                    

Flashback On

Dahyun membuka pintu kantor cafe kasar. Ia segera menarik kerah baju Tzuyu. Pria yang lebih tinggi darinya itu tentu tersentak kaget

Tenaga Dahyun begitu besar saat ini, ia sangat kesal kepada calon kakak iparnya tersebut.

Jeongyeon hanya terdiam tak ingin ikut campur karena itu urusan Dahyun dan Tzuyu, namun jika ada perkelahian ia akan segera bertindak.

"Bisa di obrolin Hyun, jangan emosi dulu" ucap Jeongyeon tenang namun Dahyun malah meludahi Tzuyu.

Tzuyu yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu tidak terima, malah ia yang memukul Dahyun terlebih dahulu.

Jeongyeon pun bangkit dari kursinya untuk melerai perkelahian itu.

"Tzu, bisa di obrolin baik-baik kan?" Pekik Jeongyeon menahan Tzuyu yang siap untuk memukul Dahyun kembali

"mbok cang ngeling gara-gara ci bangsat! tanggung jawab ci cicing! ( Kakak gue nangis gara-gara elu bangsat! Tanggung jawab anjing!)" Dahyun memaki dengan bahasa Bali yang tentu tidak di mengerti Jeongyeon

"cang sing ado hubungan apo-apo Hyun, seken! to akun gosip ngae ngae gen! cang nak melali gen ajak yo (Gue engga ada hubungan apa-apa Hyun, beneran! Itu akun gosip aja yang berlebihan! Gue cuma jalan aja sama dia)" balas Tzuyu namun dengan nada tinggi

"Udah ya, takut Chaeyoung dateng. Makin kacau nanti" tukas Jeongyeon masih mencoba melerai perkelahian itu

Tzuyu dan Dahyun masih mencoba untuk saling menyerang namun Jeongyeon berusaha menarik tangan Dahyun yang sudah larut dalam emosi.

"ci to panak pejabat! apo je gaen ci pasti kal jadi sorotan! apo buin maekin artis (Lu itu anak pejabat! Apapun yang lu lakuin pasti jadi sorotan! Apalagi deketin artis!)" Tzuyu hanya tertunduk tak membalas perkataan Dahyun

"mati gen ci muh! (Mati aja lu sana!)" Dahyun melemparkan asbak ke kepala Tzuyu membuat pria tinggi itu meringis kesakitan.

Mata Jeongyeon membulat sempurna sebab ia terkejut dengan aksi Dahyun yang menurutnya di luar batas wajar.

"Hyun, mending lu pergi dulu!" Jeongyeon mengusir Dahyun karena ia takut ada pertumpahan darah di cafe nya tersebut.

Dahyun menutup pintu kasar. Segera Jeongyeon memberikan sebotol air mineral untuk Tzuyu yang masih meringis kesakitan.

"Lagian elu sih, gue ga kebayang kalo Chaeyoung tau. Makin ribet nanti urusannya"

Keadaan di dalam ruangan itu tiba-tiba hening. Tzuyu masih mengusap keningnya yang terkena lemparan asbak. Sementara Jeongyeon membersihkan abu rokok yang berserakan.

"Gue harus ketemu Jihyo. Ini salah paham" Tzuyu bersuara namun tak di hiraukan oleh Jeongyeon.

Jeongyeon yang terkenal pemikir keras sedang tenggelam memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika partner kerjanya bertengkar seperti ini.

Hingga suara pintu tertutup membuyarkan lamunan Jeongyeon.

Jeongyeon sejenak mematung lalu keluar untuk melihat keadaan cafe. Ia memejamkan mata, saat mesin kopi espresso tidak ada di tempatnya. Hembusan nafas yang kasar, dengan gigi yang mengerat, juga kepalan tangan. Jeongyeon benci ketika urusan pribadi di bawa-bawa ke dalam bisnis.

Flashback end

"Bentar, Sana bukan ceweknya?" Tanya Mina

Jeongyeon mengangguk menjawab pertanyaan Mina.

Buuuuk

"Aaaaa" Nayeon dan Mina berteriak histeris

Chaeyoung memukul Tzuyu hingga pria itu terjungkal dari kursi. Chaeyoung bahkan naik ke atas meja saat memukul Tzuyu. Kopi dan beberapa makanan sampai tumpah ke lantai saat tidak sengaja tertendang olehnya.

"Chaeng udah!" Jeongyeon menarik tubuh Chaeyoung. Chaeyoung yang kecil tentu saja mudah di angkat oleh Jeongyeon.

"Oh jadi semua ini gara-gara elu?! Gue ga masalah Sana mau jalan atau tidur sekalipun sama elu! Gue ga terima karena elu, Dahyun jadi cabut dari Camaraderie! Dan dia bawa mesin espresso! Yang harganya engga murah! Di sini gue ama Jeongyeon struggling! Bahkan elu pergi ga ada kabar! Tai lu!" Chaeyoung menginjak dada Tzuyu sampai pria itu menggeliat karena kesakitan.

Plaaaak

"Chaeng! Sadar! Udah ya?! Istri gue sampe ketakutan gitu!" Pekik Jeongyeon setelah menampar Chaeyoung

"Diem Jeong! Gue ga terima karena cewek, mereka sampe keluar dari Camaraderie! Otak ngentot lu Tzu! Anjing!" Chaeyoung berusaha melepaskan genggaman Jeongyeon

Byuuur

Mina menyiram Chaeyoung dengan segelas air putih.

Hingga heningpun mulai terjadi. Mereka semua terkejut dengan aksi Mina, sementara si gadis menatap Chaeyoung begitu geram.

"Lu gila apa?! Kalo lu gabisa tahan emosi, mending pergi aja! Kakak gue sampe ketakutan gitu!" Hardik Mina membuat Chaeyoung tertegun.

"Denger penjelasan mereka! Lu gabisa nyalahin mereka karena hidup lu susah setelah mereka keluar. Soal mesin espresso juga! Hak Dahyun dia mau bawa mesin itu karena kata kak Jeongyeon juga itu punya dia!" Jelas Mina membuat Chaeyoung menggeleng tidak percaya dengan penuturan gadis Jakarta itu.

"Lu engga akan nger......"

"Gue ngerti Chaeng! Engga bisa gitu lupain masa lalu? Semua itu proses Chaeng! Lagian sekarang semua udah baik-baik aja kan? Liat sekarang Camaraderie udah punya nama! Dan elu gabisa terus-terusan nyimpen dendam, sementara tujuan lu udah tercapai!" Mina memotong cepat kalimat Chaeyoung

"Sekarang kita duduk di sini bareng bukan buat berantem tapi meluruskan segala kesalahpahaman! Engga sulit kok buat denger penjelasan orang!" Semua orang menatap Mina yang sedang berbicara dengan begitu berapi-api.

Sementara Dahyun membantu Tzuyu untuk berdiri. Jeongyeon yang sedang menahan Chaeyoung pun perlahan melonggarkan genggamannya karena pria itu mulai tenang.

"Ikut gue!" Mina menarik tangan Chaeyoung.

Kepergian mereka di antar beberapa pasang mata yang berada di meja. Sementara Jeongyeon mulai merapihkan kekacauan yang terjadi.

"Sorry ya, nanti dia bakalan tenang kok. Serahin sama Mina, aman pasti" ucap Jeongyeon dengan masih membersihkan kekacauan.

"Gue paham, Chaeyoung kan gabisa liat cewek cantik" Dahyun dan Tzuyu tertawa kecil.

Sementara Nayeon masih duduk lemas mengingat kejadian tadi.

"Ayang beb, mau pulang aja?" Goda Jeongyeon pada istrinya dan di hadiahi tendangan yang tentu pelan

"Galak bener" tambahnya sementara Nayeon menatapnya geram

Lalu ketiga pria itu tertawa melihat ekspresi wajah Nayeon.

















Hallo selamat ulang tahun!!
Siapapaun yang ulang tahun!!
Kenapa gada notif mulu ya?

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang