Filantropi

368 72 29
                                    

Tadinya gue mau update kemarin. Kan biar jum'at berkah sesuai ama judulnya WKWK APASI GUE

dahlah~

Let's get it

Hari semakin larut namun mereka masih asik mengobrol tentang masa lalu. Bahkan Dahyun melupakan tujuannya, yaitu membahas tentang pernikahannya. Mendengar cerita jatuh bangunnya usaha Jeongyeon dan Chaeyoung menurutnya lebih mengasyikan.

"Tapi pernah, bisnis merosot lagi" ujar Chaeyoung saat kembali ke meja setelah membuat kopi

Pengalaman terpahit yang pernah di rasakan Chaeyoung dan Jeongyeon karena mereka dengan percaya dirinya merombak cafe habis-habisan. Bahkan mereka berani meminjam kepada bank.

"Gue terlalu tutup mata saat itu, gue ga liat perkembangan dunia dan hanya terfokus di apa yang gue cintai" Tzuyu dan Dahyun terdiam, ia penasaran mendengar penjelasan Chaeyoung

Tzuyu bahkan terkagum dengan pengalaman Chaeyoung yang cukup hebat dalam berbisnis.

'Jam terbang yang membuat orang menjadi professional'

Tzuyu percaya teori itu tidak hanya isapan jempol semata. Bukti nyata itu kini ada di hadapannya. Pendidikan formal memang hanya membahas teori, bahkan sekelas magister seperti Tzuyu sampai berani 'angkat topi' pada Chaeyoung yang lulusan SMA dan juga Mahsiswa gagal.

"Semua orang adalah guru, semua tempat adalah perguruan"

Kalimat yang selalu Chaeyoung ucapkan, ketika orang lain menyinggung masalah pendidikannya.

"Gue engga tersinggung lagi ketika orang nyinggung masalah pendidikan gue. Itu malah jadi 'bahan bakar' buat gue. Buktikan dengan bukti"

Tzuyu sadar, level dirinya dengan Chaeyoung sangat jauh.

"Bener kata Aburizal Bakrie, kita akan merasa lebih miskin dari pengemis ketika kita punya hutang" ujar Chaeyoung

"Saat itu income cafe emang stabil tapi kita engga sadar kalo pengeluaran makin gede karena kita pinjem ke bank" jelas Chaeyoung

"Gue cuma mau ngasih tau, management duit yang bener kalo mau bisnis" Chaeyoung mendelik ke arah Jeongyeon

"Dan gue buruk banget haha" kekeh Jeongyeon dengan menunduk

"Engga masalah, masa itu udah lewat haha setahun kita struggle masalah utang"

"Ko elu ga bilang ama gue?" Mina terkejut mendengar penuturan Chaeyoung

"Haha banyak kepala ga selalu memberi solusi. Bukan artinya gue engga menghargai elu ya tapi pandangan lu sama Jeongyeon sama-sama aja" Mina mengangguk paham dan menurutnya masuk akal juga. Lagipula ia sadar kapasitasnya yang hanya sebatas pembuat kopi

"Tapi soal Mina, dia ga cuma sebatas bikin kopi di sini" Jeongyeon dan Chaeyoung tersenyum

"Dia bidadari Camaraderie haha" lanjut Chaeyoung

"Kayaknya kamu bawa pengaruh besar buat dua orang gila ini" ucap Nayeon, tersenyum bangga kepada adiknya.

"Gue masih inget waktu Mina tiba-tiba nyeletuk, pas kita lagi merenung di kantor" Chaeyoung tersenyum dengan menggelengkan kepalanya mengingat kalimat Mina.

CamaraderieWhere stories live. Discover now