Prank

452 72 52
                                    

Mata Chaeyoung sedikit bergetar, matanya tak henti memandang ke arah Sana dan Mina secara bergantian. Tingkah itu tentu dapat di sadari oleh semua orang kecuali Mina yang masih tertunduk dengan menempelkan kepalanya ke meja.

"Ko lu liatin Sana kayak gitu?" Tanya Jeongyeon membuat Mina mendongakkan kepalanya dan menatap Chaeyoung

"MANA ADA! APAAN GUE GA LIATIN SANA, BOHONG!" Sergah Chaeyoung panik.

Situasi seperti ini tidak menguntungkan baginya, namun banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya. Pertanyaan paling besar adalah "kenapa Jihyo bisa memaafkan Sana?"

"Ada yang mau di tanyain? Pokoknya semua ga sesuai apa yang kamu pikirin deh" Obrolan bisnis kini berubah menjadi 'interogasi Chaeyoung'

Lagipula sebelum Chaeyoung dan Mina kembali mereka sepakat untuk mengerjai kedua insan itu, terlebih Sana datang di waktu yang tepat.

"Chaeyoung masih suka tidur di tengah ga? Antara kamu sama guling?" Tanya Sana membuka kebiasaan Chaeyoung, kalimat itu jelas membuat Mina mengernyitkan keningnya. Sedikit terlihat raut ketidaksukaan Mina saat Sana menanyakan hal seperti itu.

Awalnya Mina biasa saja mendengar masa lalu percintaan Chaeyoung, namun sepertinya hati Mina tidak bisa sebijaksana itu ketika melihat Sana secara langsung. Terlebih Chaeyoung sudah melamarnya walaupun ia tidak tahu itu serius atau tidak yang pasti Chaeyoung membuat perasaan Mina bahagia, walaupun banyak kesalnya.

"Gue cuma sekali tidur sekasur sama dia dan itupun karena saat itu dia ngeluh sakit badan dan demam" Nayeon tersenyum mendengar jawaban adiknya. Mina kesal, ia sangat paham jika adiknya sudah bersikap tidak sopan kepada tamu.

"San diem deh" Chaeyoung menatap Sana kesal namun orang-orang malah menahan tawa dengan memalingkan wajah, mereka tidak berani menatap Chaeyoung atau tawa mereka akan pecah.

"Kita tinggal dulu kalo gitu ya? Tzuyu sekalian mau liat ke taman belakang" ujar Jeongyeon dengan menyebutkan venu baru di cafe nya tersebut.

"Aku di sini aja ya?" Sana memandang Dahyun saat pria itu sudah berdiri, dengan lembut Dahyun mengelus rambut Sana dan mengangguk menjawab permintaan perempuan tersebut.

"Gue balik" Mina ikut berdiri, kembali Chaeyoung menarik tangan Mina. Ke-5 orang tersebut segera berlari kecil karena tidak kuat menahan tawa mereka.

"Gue ikut kalo gitu" kembali Chaeyoung merengek

"Engga! Lagian masa balik bareng!"

"Bodo amat Min, lagian mereka juga udah tau kalo kita serumah" Mina memejamkan matanya ketika Chaeyoung mengingatkan kembali pada mulutnya yang 'ember' itu. Tangan Mina sudah lihai untuk memukul kepala Chaeyoung hingga pria itu meringis.

"Demi tuhan ya, lu emang ngeselin tapi hari ini lu parah banget!" Pekik Mina greget pada Chaeyoung.

"Alva harus di lembutin, baru dia ga akan ngeselin" ucap Sana membuat kedua orang yang sedang bersitegang itu melirik ke arahnya.

"Alva, alva, alvabet!" Gumam Mina.

"Geg, mending kamu ikut mereka aja gih" Chaeyoung mengusir Sana karena ia pikir Sana hanya memperkeruh suasana. Mina menatap Chaeyoung kesal, berani-beraninya ia memanggil Sana dengan panggilan itu di hadapannya, padahal lamaran Chaeyoung masih 'hangat'

"Acara malem ini rusak tau ga? Gara-gara lu!" Sana hanya tersenyum kecil melihat Mina terus-terusan menyalahkan Chaeyoung dan yang membuat Sana tersenyum adalah betapa takutnya Chaeyoung pada Mina. Tidak ada Alva si dominan, keras kepala dan temprament. Alva sekarang sudah berubah di hadapan gadis yang ia sukai.

"Kan gue udah minta maaf" Suaranya begitu kecil, Sana bersumpah ia pun merindukan Chaeyoung dengan suara itu.

"Lu cari pulpn Men in Black baru gue maafin!"

"Lu gila! Lu cewek gila Min!" Dengus Chaeyoung

"Yaudah ga gue maafin haha" tawa keluar dari mulut Mina, melihat wajah Chaeyoung yang kesal

"Idih ketawa" tawa itu seketika hilang saat mendengar penuturan Chaeyoung

=====

Di sisi lain Jeongyeon sedang menjelaskan rencana kedepannya untuk Camaraderie. Jeongyeon akan membuka cabang di Jakarta dan cafenya di Bali akan di pegang oleh Mina dan Chaeyoung.

"Lu yakin? Liat sekarang mereka masih ribut" semua orang melihat sekilas pertengkaran dua insan itu, bahkan Dahyun melebarkan senyumannya saat melihat Sana yang menjadi penonton VIP, begitu lepas tertawa.

"Gue ga nyangka aja integritas Mina sehebat itu dan Networking Chaeyoung makin meluas, gue yakin Camaraderie Bali bakalan makin gede kalo di urus mereka" tutur Jeongyeon

"Biar anak aku juga deket sama kakek neneknya kalo di Jakarta" tambah Nayeon

Jihyo, Tzuyu dan Dahyun mengerti jika memang keadaanya seperti itu.

"Gue planning juga bikin usaha sehabis nikah sama Sana, ini beneran deh kasih gue kiat-kiat" Dahyun kembali mengulang pertanyaan yang sebelumnya terpotong oleh aksi lamaran Chaeyoung.

"Intinya kerja keras sih dan lu jangan tutup mata, jangan sampe lu kalah langkah sama pesaing. Gue gabisa kasih kiat-kiat khusus haha soalnya ya lu bakalan ngerti kalo udah terjun lapangan" tidak terdengar diplomatis namun apa yang Jeongyeon ucapkan memang realistis.

Pengalaman orang lain hanya bisa menjadi inspirasi dan motivasi, kita tidak akan tahu cobaan seperti apa yang akan kita hadapi jika sudah terjun langsung.

Di tengah obrolan intim itu Sana tiba-tiba masuk dengan tawa yang begitu puas.

"Mereka beneran lucu banget, tadi mereka berantem terus Chaeyoung bahas masalah lamaran kan, dia ngomong 'kalo lu ga terima gue nanti lu ga akan nikah-nikah dan jadi perawan tua' terus Mina ngejar Chaeyoung ke kitchen! Tuh sekarang ribut gatau pada ngapain" Semua orang tertawa setelah mendengar cerita Sana.

"Soal percintaan gimana?" Tzuyu kali ini yang bertanya.

"Entah gue doang atau semua pengusaha ya tapi buat gue percintaan bukan priotitas, ketika lu sibuk sama passion lu dengan sendirinya percintaan akan jadi secondary tapi lu kasih pemahaman ke pasangan lu, buat mereka ga khawatir. Walaupun mereka selingkuh waktu tapi mereka ga akan menyelingkuhi hati buat orang lain, gue beruntung Nayeon support gue terus dan itu alasan kenapa gue gapernah mau selingkuh. Gue gatau kalo misal gue poligami entah dia bener sayang gue atau sebatas sayang duit gue haha" gelak tawa lolos dari mulut Jeongyeon

"JANGAN LARI LU!" Teriakan Mina terdengar oleh semua orang membuat atensi mereka tercuri. Jihyo bahkan sampai terkejut saat melihat Mina mengacungkan pisau pada Chaeyoung

"SEKALI LAGI BILANG GUE PERAWAN TUA, GUE POTONG ASET LU!" Mina berlari mengejar Chaeyoung dengan pisau masih di tangannya.

"Mina! Bahaya!" Teriak Nayeon dari luar membuat Mina memelankan langkah kakinya, sementara itu Chaeyoung malah tertawa dengan nafas tersenggal.

Malam itu di penuhi dengan gelak tawa dan obrolan bisnis. Jeongyeon menjadi narasumber yang hebat menurut Dahyun dan Tzuyu karena pengalamannya yang jauh dari bayangan mereka. Kecerdasan Jeongyeon pun membuat Jihyo menggelengkan kepala karena kagum kepadanya.



















Gajelas ya? Udahan ini.

Beneran ini mah, beacuse aku tuh stuck HAHAH

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang