14

430 39 6
                                    

🌻
🌻

Sehari sebelum acara pernikahan mereka dilangsungkan, tanpa memberi tau type, tharn datang menemui orang tua type. Dia tidak bisa lagi menahannya terlalu lama. Dia harus memberi tau orang tua type tentang keadaan type yang sebenarnya. Dan juga, dia ingin minta restu untuk menikahi putra mereka

Tookk...toookkk..tookkkk..

Tharn mengetuk pintu rumah orang tua type perlahan.

Tak lama pintupun terbuka..

"Kaauuu.. Mau apa kau kemari?"

Sambut ayah type dengan nada tidak ramah...

"Maafkan saya.. Saya kemari ingin mengatakan sesuatu tentang type.."

"Aku tidak punya anak yang bernama type.. Bagiku dia sudah meninggal..!!!"

Ucap ayah type lalu menutup pintu dengan keras..

"Apa tuan puas jika saya mengatakan semua kata2 tuan akan menjadi kenyataan..?"

Teriak tharn dari luar......

"Saya mohon.. Ijinkan saya bicara sebentar.. Atau tuan akan menyesal..type sekarang sakit parah dan dia tak memiliki waktu yang lama..."

Ucap tharn terus berusaha agar  ayah type mau membukakan pintu dan memberinya kesempatan untuk bicara..

Dari dalam rumah, ibu type yang mendengar kata2 tharn, lalu membuka pintu dan mempersilahkan tharn untuk masuk..

"Masuklah nak..."

Tharn masuk lalu duduk setelah ibu type mempersilahkannya..

Kemudian tharn menceritakan semua tentang keadaan type. Ibu type yang mendengarnya, menangis sejadi-jadinya..

"Lihaatt.. Kau puas sekarang.. Anak kita yang kau sumpahi meninggal, kini benar2 akan menjadi kenyataan."

Ujar ibu type kepada suaminya dengan tangis yang menggema..

Ayah type hanya diam. Tak berekspresi. Matanya merah. Entah apa yang ada dalam benaknya.. 

"Selain itu, kedatangan saya kesini, ingin minta restu pada kalian. Besok aku dan type akan menikah. Dia pasti akan sangat bahagia jika orangtuanya datang memberi restu."

"Saya rasaa.. Saya sudah mengatakan semua yang ingin saya katakan. Saya permisi"

Tharn memegang tangan ibu type yang masih menangis sebelum dia pergi meninggalkan rumah itu.
.
.
Malam harinya....

Di balkon apartemennya, tharn dan type duduk berdua menikmati cahaya bulan.

"Apakah kau gugup menghadapi  acara besok.."

Tanya tharn kepada type

"Tentu saja aku gugup.. Siapa orangnya yang tidak gugup menghadapi hari pernikahan mereka..."

"Tenanglah type.. Kau tak sendiri, na... Aku selalu bersamamu.."

"Thaaarrnn..."

"Ehhmmm..."

"Saat nanti aku sudah tak disisimu lagi.. Apakah kau akan tetap mencintaiku??"

"Sssstttttt... Jangan bicara yang aneh2 type.. Kau tau, aku saangat mencintaimu.. Selamanya akan tetap mencintaimu.."

"Type.. Kau mau berjanji sesuatu padaku.."

"Kau tau, aku sanggup melakukan apapun untukmu, naaa..."

"Berjanjilah duluu, thaarn.."

"Baiklah.. Aku janji... Sekarang katakan..!"

"Setelah kita menikah nanti.. Apapun yang terjadi.. Kau harus meneruskan studymu, naaa.. Kau harus menjadi pengacara hebat.."

"Kau telah berjanji, naa.."

Tharn menghela nafas berat.. Dadanya menjadi sesak.. Percakapannya dengan type seperti memberi gambaran bahwa dimasa depan, dia harus hidup tanpa type di sisinya..

Tharn merengkuh type dalam pelukan. Membelai rambutnya dengan penuh kasih sayank.. Saat itu.. Mereka sama2 menyembunyikan tetesan air mata yang jatuh membasahi pipi mereka..

.
.
.
Hari yang ditunggu pun tiba..
Tharn dan Type melangsungkan pernikahan yang mengusung tema garden parti sederhana yang hanya dihadiri beberapa sahabat terdekat mereka.

Tampak ayah tharn juga hadir disana.

Tharn dan type terlihat sangat tampan dengan setelan jas warna hitam.

Sebelum mereka melangkah memasuki altar.. Type melihat ke arah dua orang yang baru datang.

Dua orang yang sangat type cintai. Dua orang yang mengukir jiwa raganya..

"Ayah.. Ibu..." Ucap type tertahan..

Type lalu menghampiri kedua orang tuanya.. Ayah type memuk type sambil menangis..

"Type.. Maafkan ayah, nak.. Maafkan semuua yang telah ayah perbuat padamu selama ini.. Ayah mohon maafkan ayah... Ayah adalah ayah yang jahat.. Bagaimana mungkin seorang ayah menyumpahi putranya sendiri.. Maafkan ayah, type.. Maafkan ayaah..."

Ucap ayah type sambil terus menangis dan memeluk putranya itu..

"Type sudah memaafkan ayah dari dulu.. Type tak pernah sekalipun membenci ayah.. Type tetap sayank sama ayah.."

Setelah memeluk ayahnya, lalu type memeluk ibunya..

"Naak.. Ibu bahagia akhirnya kau bisa menemukan seseorang yang benar2 mencintaimu. Pergilah, nak.. Tharn sudah menunggumu.."

"Ayaah.. Apakah ayah mau mengantarku ke altar?"

"Tentu naakk.. Ayah akan mengantarkanmu.."

Ayah type menggandeng tangan anaknya menuju altar, dimana tharn sudah menunggu.

Saat sudah berada di altar, ayah type menyrahkan tangan type untuk dipegang tharn..

"Tharn.. Aku serahkan anakku padamu.. Cintailah dia.. Bahagiakan dia. Jangan pernah sakiti dia"

Ucap ayah type kepada tharn..

"Kruub, ayah.." Ucap tharn sambil menggenggam tangan type

Tibalah saatnya tharn dan type mengucapkan janji suci pernikahan di depan pendeta

Saat ini tharn dan type saling berhadapan, saling menatap dan saling menggenggam dengan senyum yang terpancar dari wajah keduanya...

Saat ini tharn dan type saling berhadapan, saling menatap dan saling menggenggam dengan senyum yang terpancar dari wajah keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pendeta mengucap janji suci untuk tharn dan type..

"Do you promise tobe faithfull to him for beter and worse, in sickness and healt? Will you love and honor him till death do your part?"

Tharn :" yes, i do"
Type. :" yes, i do"

Tharn kemudian mencium lembut bibir type..

Tak lama, mereka saling menatap.

Tiba2, keluar darah dari hidung type..type merasa sakit kepala yang teramat sangat.. Lalu semuanya menjadi gelap..

Tharn meraih tubuh type yang terjatuh tak sadarkan diri..

"Type.. Type... Bangun type... "

Semua yang ada di situ dilanda kecemasan.. Kemudian tharn pun membawa type kerumah sakit............

Janjiku Padamu Sayank...Where stories live. Discover now