Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hi Raeders...
Ini adalah Special Chapter yang flashback saat pernikahan Taehyung dan Juhee, sampai membawanya tertuju pada tempat yang di namakan sebuah keabadian.
•••
Bagaimana bisa jatuh cinta pada seseorang membuatmu memiliki jutaan alasan untuk terus bahagia? bagaimana bisa jatuh cinta pada seseorang berhasil mengubah warna jingga menjadi biru kelabu? Benar, hanya Taehyung yang bisa.
Juhee semakin jatuh cinta pada sosok Taehyung yang mengenakan tuxedo putih, dengan tatanan rambut hitam nya yang menutupi dahi, jangan lupakan senyuman kotaknya terus mengembang lurus di sana, pria gagah itu tengah berdiri tegap menunggunya di sebuah altar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
♡♡♡
Puluhan pasang mata mengamati kemunculan Juhee di sana, dengan gaun putih menjuntai panjang, menambahkan segala kecantikannya, jantung Juhee sejak tadi meronta-ronta ingin keluar dari tempatnya. Sungguh kegugupan semakin nyata kala pandangannya menembus mata biru safir Taehyung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
♡♡♡
Sampai pada langkah terakhirnya menuju ke atas altar, tangan besar itu terulur membawa dirinya pada janji di hadapan Tuhan.
Doa pemberkatan selesai dan saat Taehyung mengangkat tudung putihnya, Juhee memejamkan matanya sekilas, bibir Taehyung menyentuh pada bibirnya, ini adalah ciuman pertama mereka sejak menjalin hubungan dua tahun lalu, mengapa? karena saat melihat Juhee, Taehyung ingin menjaga seluruh cintanya dari nafsu dunia yang tidak pernah berujung.
Ciuman Taehyung begitu dingin namun membuat Juhee tetap hangat berada dalam dekapannya menyihir puluhan orang yang sejak tadi bertepuk tangan menyaksikan betapa kebahagiaan berada di tengah-tengah mereka.
Juhee membuka matanya kala sebuah suara hilang perlahan, ia menatap di sekelilingnya penuh dengan teman bunga yang bermekaran, langitnya pun cerah berwarna Jingga, dengan kunang-kunang yang berterbangan mengelilingi kedua nya.
Tidak ada puluhan orang satu pun yang sejak awal bertepuk tangan tadi, tidak ada pendeta yang telah menyatukan mereka, semua menghilang dalam sekejap.
Bukankah sejak awal Juhee ada di altar pernikahannya? Bagaimana bisa ia berpindah dengan cepat di taman seindah ini, apakah ini sihir semesta?
Taehyung tersenyum ke arahnya, dan menunjukkan satu memory yang membentang tinggi ke arah Juhee, Juhee seperti tengah menonton film di bioskop, layarnya begitu besar. Juhee menatap wajah Tiger yang semakin dewasa di sana tengah bermain dengan kedua anaknya bersama istrinya Kim Jisoo yang tengah hamil.
Kilasan itu berpindah ke situasi lainnya, Juhee pun di perlihatkan akan wajah putra lainnya, Jeon Leon. Anak laki-laki berusia 7 tahun itu kini semakin matang dan dewasa. Leon sangat mirip sekali dengan ayahnya, Leon duduk di sebuah danau bersama sang istri yang tengan mengandung anaknya.
Juga suaminya Jeon Jungkook yang masih terlihat tampan dengan rambut putih menjular penuh di kepalanya, kacamata terus melingkari wajah keriputnya, Jungkook masih sama tampannya bahkan dengan wajah menuanya. Pria itu tengah duduk manis menatap langit sore dengan memeluk sebuah bingkai foto pernikahannya bersama Juhee.
Juhee kembali menatap pantulan wajah Taehyung yang sangat ia rindukan, sekarang ia paham, Juhee kini berada di alam keabadian, bersama Taehyung-nya.
"Aku menunggumu sangat lama, sayang" ucap Taehyung menatap wajah istrinya yang tidak menua sedikitpun sama seperti sejak awal pertemuan mereka.
"Terimakasih telah menjemputku Tae" ucap Juhee tersenyum manisnya.
"Ayo kita bahagia selamanya di sini, hanya kita berdua" ucap pria bermarga Kim itu mengusap wajah mulus Juhee.
Taehyung memegang bahu istrinya, mencium seluruh wajah yang selalu ia tunggu, dan berakhir pada ciuman mereka. Taehyung dan Juhee akan terus bahagia selamanya di alam keabadian, keduanya akan menunggu Tiger dan Leon untuk menyusul mereka.
[End]
Sungguh nulis itu gak gampang, mari kita hargai tulisan orang lain dengan cara memberi vote dan berkomentar positif.
Dan jangan pernah meniru karya orang lain/plagiat. kalian pun punya banyak ide kreatif kok, tinggal kalian gali aja.
Jujur aku sedih ngetik ini, maaf karna banyak typo atau kesalahan tanda baca, dan maaf juga kalo kalian tidak berkenan dengan ending cerita ini.
Terimakasih buat kalian yang sejak awal vote dan comment dari cerita pertamaku Please Be True sampai Another Loves ini, aku tahu siapa saja akun-akunnya yang menemani aku dari awal, semoga kalian selalu bahagia
