18. Nashwa VS Nazwan

242 40 63
                                    

Jangan lupa vote dulu ya:)Maaf kemalaman :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote dulu ya:)
Maaf kemalaman :(

-
-
-

Sorry, gue sibuk. Gak ada waktu ladenin cewek seperti lo!”

Degg.

“Wan … jangan ssecepat ini! Gue mohon, hiks …,” lirih Nashwa seraya menatap Nazwan yang melangkah semakin jauh dari tempatnya.

“Lo kenapa sebenarnya? Apa yang terjadi di balik semua ini? Kenapa sikap dingin lo kembali lo tunjukkan ke gue?” batin Nashwa sangat merasa kehilangan sosok Nazwan yang baru bersamanya beberapa hari terakhir.

Nashwa yang melihat kedatangan Aldi dari arah berlawan bergegas menghapus air matanya, meski air matanya berkali-kali turun tak diizinkan.

“Nas, lo ngapain di sini?” tanya Aldi.

“Gue—ah iya, lagi nunggu Fani,” ucap Nashwa berbohong.

“Oh … eh, itu mata lo sembap begitu kenapa? Habis nangis lo?” tebak Aldi.

“Ah masa? Nggak kok gue baik-baik aja,” ucap Nashwa seraya berusaha tetap tersenyum menampilkan lesung pipinya.

“Kalau gue musuhan sama Nazwan, lo udah gue jadikan pacar atau perlu istri gue, Nas,” batin Aldi.

“Yaudah Al, gue ke kelas duluan,” pamit Nashwa diangguki Aldi.

Wajah pucat disertai matanya yang sembap akibat Nashwa nangis semalaman sampai saat bertemu Nazwan selalu berusaha disembunyikan oleh Nashwa, agar orang lain mengira bahwa Nashwa baik-baik saja. Padahal, dalam lubuk hatinya yang paling dalam … keadaan hatinya jauh dari kata baik.

Di dalam kelas, terlihat Fani sudah menunggu kehadiran Nashwa untuk membicarakan sesuatu hal penting. Baru saja ia datang, Fani sudah menarik tangannya untuk segera duduk di kursinya itu.

“Ada apaan, sih? Gue napas dulu bisa kan?!” desis Nashwa.

“Gak! Ini penting banget soalnya,” ujar Fani.

“Ada apa?”

“Lo benaran gak tidur sendiri saat malam Minggu lalu?” Mata Fani menatap lekat mata Nashwa, seolah mencari kebenaran lewan sorot matanya.

“Iya,” jawab Nashwa santai.

“Hah?! Jadi, lo benar tidur sama cowok? Gila lo, Nas!” bentar Fani.

“Cowok? Maksud lo?”

“Lo udah gila ya? Nazwan udah berkorban ngeluarin biaya banyak malam Minggu lalu, dia juga udah luangin waktunya demi memberi lo kejutan, tapi di sisi lain lo … argh!!” Fani berdecak kesal dengan perkataannya sendiri.

Nashwa bingung, ia masih belum mengerti apa maksud semua ini. “Maksud lo apa? Gue benar-benar nggak tidur sama cowok malam Minggu lalu,” jawab Nashwa.

Astrafobia [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now