08

202 38 9
                                    

Ara mengencangkan pelukan nya pada Haechan saat merasa bahwa motor yang dikendarai oleh Haechan bertambah kecepatan

Hujan salju yang cukup deras ditambah kecepatan motor yang tidak seharusnya membuat Ara kedinginan

"Chan" lirih Ara mengeratkan pelukan nya

Haechan tersadar dari lamunan nya lalu memelankan kecepatan motornya

Tangan kiri Haechan mencoba meraih kedua tangan Ara dan hal mengejutkan bagi Haechan adalah tangan Ara yang sangat dingin seperti beku

"Maafin gue" ucap Haechan sedikit berteriak sambil terus mengusap tangan Ara dengan lembut

🖐

"Darimana aja kamu? Di hari pertama les kamu bolos?" Tanya Jessica menahan emosi nya

Ara menghela nafas nya, dia barusan membuka pintu rumah tapi tatapan Mama nya seakan ingin membunuh nya

"Kenapa? Mau usir aku?" Tanya Ara membuat Mama dan Kakak nya langsung menaikkan satu alis nya

"Anaknya pulang terlambat bukan nya ditanya keadaan nya. Oh iya, aku kan udah bukan anak Mama setelah Papa meninggal" ucap Ara berjalan melewati Mama nya

Ara menutup pintu kamar nya dengan cukup keras lalu mengunci pintu nya

Menaruh tas nya di meja belajar lalu menatap kearah cermin. Hidung nya sungguh memerah

Mungkin besok Ara akan flu. Dengan cepat Ara mengambil baju nya dan mandi air hangat

Mengganti seragam sekolah nya dengan baju biasa yang tebal. Musim dingin di Korea memang tidak main - main

"Okeh, sekarang bikin tugas" ucap Ara mengeluarkan semua tugas nya. Mulai dari tugas sekolah sampai tugas dari guru bimbel nya

Ara meregangkan semua ototnya saat tugas nya baru selesai seperempat dari semua nya

Sudah jam sebelas dan Ara sudah terbiasa, mengerjakan tugas sampai jam tiga atau empat pagi

Akan tidur setelah siap mengerjakan tugas dan bangun jam setengah enam pagi

Alasan Jessica selalu memarahi Ara yang telat bangun adalah itu. Jessica hanya tidak tahu kapan waktu Ara untuk tidur

"Kenapa ada tugas bahasa Inggris sih?"

Meskipun Mama nya berasal dari Amerika, Ara selama hidup tinggal nya di Korea

Bahasa Inggris merupakan salah satu kelemahan untuk Ara dan satu nya lagi adalah pelajaran olahraga

Perlu diketahui bahwa fisik Ara itu lemah, sangat lemah bahkan dia sering pingsan di lapangan

Empat jam berlalu hanya dijadikan untuk pelajaran bahasa Inggris. Ara menghela nafas nya menatap jam yang sudah menunjukkan jam tiga pagi

Ara menatap bingkai foto lalu tersenyum. Terdapat Papa nya dan diri nya saat masa kecil

Ara mengingat bagaimana bahagia nya dia saat dulu. Dia benar - benar kangen sama Papa nya

"Aku bakalan berusaha buat Papa bahagia" ucap Ara

Ara lalu mengeluarkan buku pelajaran Sasta Korea. Cukup mudah untuk nya, bukti nya belum setengah jam dia sudah bisa menyelesaikan tugas nya

Ara menyimpan semua buku nya dan menyusun buku untuk pelajaran besok lalu ke kamar mandi yang ada dikamae nya untuk mencuci muka dan gosok gigi

"Selamat malam" ucap Ara kepada foto Papa nya lalu naik ke kasur nya

Ara menarik selimut nya lalu menatap kearah belakang dinding nya. Ara tersenyum lalu mengetuk dinding tersebut

Dinding yang menghubungkan langsung dengan kamar Haechan disebelah nya

Terdengar suara ketukan balasan membuat Ara tersenyum. Ara tahu Haechan tidak pernah tidur sebelum jam empat hanya untuk bermain game

Ara menolehkan kepala nya saat handphone nya bergetar tanda ada pesan masuk

Haechan
Tidur lo
Udah jam segini masih aja senyam - senyum
Kerasukan baru tau rasa

Kok lo tau gue senyum?
Lo pasang cctv di kamar gue?!
Mesum lo!

Gak ya!
Jangan nuduh aneh - aneh

Terus lo kok tau gue senyum?!

Kan emang penyakit orang gila itu senyam - senyum

Ara mendengus kesal sambil menatap ke dinding yang disandar nya. Ara memutuskan untuk mengetuk dinding tersebut dengan keras lalu segera tidur tanpa memedulikan handphone nya yang bergetar

TBC

23.09.2020

Aurora | Jeno✔Where stories live. Discover now