15

158 30 5
                                    

Ara menatap dokter yang sudah menangani nya selama lima tahun

Soal dokter kemarin namanya dokter Johnny, dia yang menangani Ara enam tahun lalu dan dia juga yang merekomendasikan Ara untuk berobat kepada psikolog bernama Taeyong

Ara sudah sembuh setahun yang lalu. Entah bagaimana Skizofrenia nya bisa kembali lagi

"Apa kamu takut kehilangan seseorang?" Tanya Taeyong

Ara awalnya ingin menggeleng. Namun beberapa saat kemudian dia mulai berpikir

"Siapa?" Tanya Taeyong

"Semua"

"Aku takut kehilangan semua orang dok. Semua orang yang aku sayang"

Taeyong mengangguk mengerti lalu menulis beberapa kalimat di kertas

"Datang kesini setiap Jumat jam 5 sore" ucap Taeyong

Ara memikirkan jadwal les nya. Bukankah terlalu beresiko kalau bolos dari les setiap Jumat

"Ahh apa kamu ada kelas bimbel?" Tanya Taeyong diangguki Ara

"Saya akan membicarakan dengan Mama mu, dimana dia?" Tanya Taeyong

Ara menggeleng "Mama dan kakak aku pindah ke Singapura" ucap Ara

"Kamu sendirian di rumah?" Tanya Taeyong terkejut dan diangguki oleh Ara

"Apa mereka tidak mengetahui kondisi kamu saat ini?" Tanya Taeyong

Ara hanya menggeleng lemah membuat Taeyong menghela nafas nya

"Dengan kondisi seperti ini tidak memungkinkan kamu untuk tinggal sendiri" ucap Taeyong

🥐

Ara menghela nafas nya saat mendengar suara hujan yang turun di luar sana semakin deras

Tadi nya Ara sedang menunggu Jeno karena sudah jam nya untuk belajar bahasa inggris

Tapi ketika mendengar hujan yang begitu deras, Ara tahu bahwa Jeno tidak akan datang

Ara menyandarkan tubuh nya pada sofa lalu menatap langit -langit rumah nya

Belakangan ini pikiran Ara sangat berantakan dan sebentar lagi akan ada ulangan bulanan

Jika Ara tidak mendapat peringkat pertama maka Mama nya akan marah besar

Dari telpon atau secara langsung itu sama saja menurut Ara

Omong - omong soal telpon. Mama dan Kakak nya tidak pernah menelpon nya untuk sekedar memberi kabar ataupun menanyakan sesuatu

Okeh. Ara benar - benar merasa seperti anak yang dibuang sekarang

Ting...tong...

Ara menolehkan kepala nya menatap kearah pintu rumah nya yang barusan berbunyi

Sekarang Ara sedang bingung. Itu hanya sekedar halusinasi atau memang kenyataan?

Ting...tong...

Ara berdiri menuju kearah pintu lalu membuka pintu nya secara perlahan

Jeno.

Ara sedikit terkejut melihat Jeno yang datang sedikit basah. Mungkin karena dia berlari dari mobil nya sampai ke depan pintu

Jeno tersenyum menatap Ara yang masih bersembunyi dibelakang pintu

Ara menyingkir membiarkan Jeno masuk kedalam rumah nya

"Wah udah siap ya" ucap Jeno menatap kearah meja. Sudah ada buku dan tempat pensil Ara disana

"Mau minum?" Tanya Ara dijawab anggukan oleh Jeno

Ara pergi menuju kedapur dan Jeno langsung melompat - lompat disana

"Ditawari minum sama doi" monolog Jeno sedikit seperti orang gila

Ara menuangkan bubuk coklat ke dalam cangkir lalu disedu dengan air panas, mengaduk nya hingga rata lalu meletakkan nya di nampan

Ara menghentikkan langkah nya menatap kearah pintu. Tangan nya gemetar membuat nampan berisi coklat panas langsung jatuh

Jeno yang terkejut langsung berdiri "Lo kenapa?" Tanya Jeno menarik Ara

Ara masih menatap kearah pintu. Ia sedikit memundurkan langkah nya, melepas tangan Jeno

Jeno yang bingung ikut menatap kearah pintu. Tidak ada siapa - siapa disana

Ara berbalik badan lalu beralih keatas membuat Jeno menjadi bingung untuk kesekian kali nya

"ARGH!!!"

"Ara?!!" Jeno berlari keatas setelah mendengar suara teriakan Ara yang terdengar sangat keras

TBC

30.09.2020

Aurora | Jeno✔Where stories live. Discover now