AM 3

16.7K 2.1K 114
                                    

Lisa Pov

Semua perhatian berpusat pada Jennie setelah pernyataanya tentangku yang akan menikah tahun depan, seolah-olah dia setuju menikah denganku. Aku ingin sekali tetap diam dan mengamati wajah Jennie yang merutuki kalimatnya sendiri. Tapi tidak, aku tahu dia menyimpan begitu banyak kebingungan, akan lebih baik menyelamatkannya dari situasi bodoh ini.

"Well, jangan coba-coba mendekatiku kalau begitu" ucapanku menambah patah hati semua orang tapi aku mendapat hadiah senyum dari Jennie. Dalam diam dia berterimakasih, setidaknya sekarang suasana kembali seperti semula. Lihatlah senyuman manis itu, dua orang di sampingnya memang cantik tapi tidak lebih cantik dari Jennie. Haruskah aku mengakui dia yang tercantik di ruangan ini ? Hah, wajar untuk Jennie selalu memenangkan taruhan.

Aku tahu setiap detail tentang Jennie bahkan hafal daftar panjang mantannya. Apalagi mantan yang belum lulus, aku hafal wajah dan latar belakang mereka. Jangan penasaran bagaiman aku bisa tahu, ingat, aku punya Bambam yang multifungsi.
Sejujurnya aku masih heran apa tujuan dari taruhan yang Jennie and the gank lakukan, hanya saja bukan tempatku untuk menghakimi.

"Mr.Park mengambil cuti satu semester, beliau sedang berjuang melawan kangker.
Aku ingin melupakan fucking silabus. Sebagai gantinya belilah buku kumpulan puisi. Setiap minggu pilih salah satu puisi, jlentrehkan maknanya dengan bahasa Inggris, kumpulkan itu dengan kerta folio. Aku akan menganggap tugas tertulis sebagai pengganti silabus. Ingat, tulisan tangan bukan ketikan. Selain itu siapapun yang menurutku bagus atau mendapat nilai tertinggi pada tugas tertulis, harus menjabarkan puisi yang kalian pilih secara lisan"

Aku berhenti bicara mengamati wajah bingung dan keberatan semua orang. Jennie menaikan satu alis bertanya apa sebenarnya tujuanku, aku tentu tidak perlu repot-repot menjelaskan.

"Well, karena minggu ini belum ada puisi kita akan mencoba permainan kata. Aku akan jadi orang pertama yang membuat kalimat, dan orang yang kutunjuk harus melanjutkan dengan kata terakhir. Tentu dengan bahasa inggris dan orang yang sudah menjawab, bebas menunjuk siapapun untuk melanjutkan kata terakhir "

Aku tidak peduli jika ada begitu banyak orang heran, aku terlalu yakin dengan gaya belajarku, tentu saja sebagai pemilik gelar Profesor di usia muda.

"Kemarin sabtu aku memiliki kencan istimewa dengan perempuan cantik menyebalkan" kataku dengan bahasa inggris sambil menunjuk pria yang tadi menggodaku supaya melanjutkan.
"Menyebalkan tidakpapa asal cantik" balasnya, tawapun lepas di ruangan ini. Kami terus melanjutkan, saling menyoraki, menghina atau bahkan tertawa. Tidak ada yang tersinggung, kami menikmati suasana yang semakin terasa seru.

.

Jennie Pov

Tidak pernah aku membayangkan ada kelas semenarik ini. Pada dasarnya Lisa menyuruh kami untuk berkata asal yang sebagian besar merupakan umpatan. Setidaknya hampir semua orang sudah mengumpat, aku belum mendapat giliran.

Pria berkacamata melanjutkan kalimat yang berakhir dengan kata cinta
"Cinta itu bukan apa-apa jika tidak berakhir di pernikahan" lalu dia menujukku. Sejenak aku berpikir kemudian menjawab
"Pernikahan itu omong kosong !" Aku bahkan berteriak. Semua orang tertawa tapi Lisalah orang yang tertawa paling keras.

Sejauh ini Lisa tidak menghakimi siapapun yang kacau merangkai kata atau salah dalam pengucapan. Dia hanya bertanya apa maksud kalimatmu ? Lalu membenarkan dengan kalimat yang benar tanpa menyinggung siapapun. Cara bicaranya sangat istimewa, daya tarik lain dari Lisa.

Kelas berakhir tanpa terasa, ini menyenangkan. Jadi begitulah cara Profesor muda kita mengajar.
Lisa menutup kelas dengan pidato yang berkesan, setidaknya sampai ke hatiku. Dimana intinya setiap bahasa itu mudah jika kita sering mempraktikannya.

Arranged Marriage S1 (Completed)Where stories live. Discover now