Chapter Special

372 47 4
                                    

... tapi, bukankah ini akhir yang buruk? "

"Akhir yang buruk?"

Sebuah suara mengintrupsi  Gregor untuk menoleh cepat.

Mendapati senyuman raja agung Dabesti di sebelahnya, menatapnya dengan wajah sendu yang menenangkan, dia tidak kenakan jubah kerajaan. Hanya pakaian sederhana dengan cahaya keemasan yang entah kenapa tak pernah hilang sejak pertama Gregor lihat.

Gregor tarik seulas senyum tipis, "Vante banyak sekali ceritakan mengenai anda yang mulia."

Taehyung terkekeh, "Dia pasti juga mengatakan yang tidak-tidak." 

Membuat Gregor ikut tertawa, "Kalian pasti sangat dekat."

"Tentu. Masa kecilnya dipenuhi dengan kami, aku dan semua saudaraku. Sejak Golian memutuskan untuk pindah, kami tidak pernah bertemu lagi."

"Aku harap bisa bersamanya untuk waktu yang lama." suara Gregor mengecil, menatap rupa Taehyung dengan mata bulatnya.

Raja agung itu mengusap surai kelabu Gregor, lalu sedikit membungkukkan tubuhnya. Menyamakan tinggi mereka, "Kau tumbuh dengan baik." wajahnya menyendu, menyadari kesedihan yang tak pernah hilang dari mantik Gregor.

Seperti dirinya yang merindukan Shamen, Gregor tak akan pernah bisa menghapus ingatan Vante dalam benaknya.

"Kau beruntung, memiliki Vante dalam hidupmu. Dan Vante beruntung memiliki dirimu dalam hidupnya."

Taehyung menenggakkan tubuh, lalu mengalihkan wajah pada dua makam berdampingan di sisi kanannya, tersenyum kecil dengan netra fokus pada dua nama itu.

Golian Golagen dan Acacio Silverix

Senyuman yang sendu, melayangkan sebait doa untuk dua tokoh penting dalam kisah ini.

Lagi lagi, ia teringat akan perkataan Jeongguk mengenai cerita fiksi yang menghubungkan pada cerita nyata di dunia. Tersadarkan sekali lagi bahwa tak semua cerita fiksi akan menampilkan akhir yang baik, dan sekarang pun Taehyung juga sedikit mempertanyakan. Apakah akhir yang seperti ini bisa dibilang baik?

Atau sama seperti pemikiran Gregor, akhir yang buruk.

Gregor pun terjun termenung menatap dua pemakaman ini, kala itu pula Taehyung menjulurkan tangannya mengambil bahu Gregor untuk dia dekatkan. Merangkulnya erat lalu membuat kedua wajah mereka berhadapan.

"Bagaimana dengan melanjutkan hidup?"

Sebelah alis Gregor terangkat, "Maksudmu?"

"Kau tahu, aku dapat melihat potensi manusia. Dan dapat kuartikan bahwa kau bisa membangun sebuah kota, sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana dan juga sebagai panglima perang yang sangat menguntungkan kemenangan. Kau memiliki masa depan cerah, Gregor. Mungkin, suatu saat dia akan kembali, dan kau berperan penuh untuk melindunginya, semesti dia melindungimu."

Mata emas Taehyung seolah menghipnotisnya, senyuman penuh makna yang membangkitkan gairah juang pada hati Gregor. Dia mengangguk, total paham dengan kalimat terakhir yang raja Dabesti serukan.

"Jika setuju, aku akan mengenalkanmu pada seseorang yang dapat melatihmu."

Taehyung tersenyum angkuh, dan juga sedikit jahil, yakin saja Jeongguk akan sangat marah kali ini.

25 tahun kemudian.

Pangeran Gregor Golian Acacio Golagen telah tiba.

Pangeran Gregor Golian Acacio Golagen telah tiba.

Seruan dengan gendang ditabuhkan, terompet bersuara tinggi dan bebungahan menghujani perjalanan perlahan Gregor menuju istana Golagen.

Pria besar itu tersenyum kecil yang ditahan, ada semua rakyat Golagen yang bersusun di kanan dan kiri untuk menyambut kehadirannya.

Half Of The Brother (Golagen Kingdom) ENDWhere stories live. Discover now