Chapter 9: Ajakan
Allo people, salam dari Binjai
Gimana kabarnya?Sebelum baca, alangkah baiknya cari dulu posisi yang nyaman, kalo bisa sambil dengerin musik yang udah aku buat.
Vote dulu biar nggak kelupaan eheee, makasii lovee💞💞
๑๑๑๑๑๑
"Intinya sih dia tinggal di sini karena pengen mulai kehidupan baru. Ya kalian mikir lah, kalo di posisi dia juga pasti bakal ngelakuin hal yang sama, kan?"
Topik pembicaraan kali ini berhubungan dengan hadirnya Selena di rumah ini. Meskipun ini tidak ada hubungannya dengan Alvino dan Jafier, tetapi mereka harus tahu karena rumah Zeyn sudah seperti rumah mereka juga. Tidak ada salahnya mereka bertanya-tanya untuk menghilangkan rasa penasarannya.
"Ya gue ngewajarin sih. Tapi gue lebih heran lagi, kok bisa ya, lo Vin." Jafier menunjuk ke arah Alvino. "Udah lebih dulu kenal sama dia? Kek aneh aja gitu, kok bisa sampai kebetulan gitu?"
Alvino menghabiskan air minum di dalam gelasnya sebelum kembali berujar. "Ya mana gue tahu, lo pikir ini semua bisa gue atur? Nggak kan?"
Menghabiskan beberapa minuman serta makanan adalah ritual mereka ketika berkumpul. Pembicaraan mereka yang semakin sini semakin tidak jelas membuat semuanya lupa dengan waktu.
"Cabut yu." Jafier mengajak setelah melihat jam dari ponselnya. "Lah anjir jam 11?"
Melihat Jafier yang kaget, Zeyn hanya santai menanggapi sembari mengalihkan acara tv yang menurutnya tidak ada yang cocok. "Ya udah lah nginep aja, emang lu pada mau di jalan di godain om om?"
"Si anjir, mana ada?!" Jafier menoyor kepada Zeyn, yang membuat orang itu meringis.
"Selena belum pulang?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Alvino telah membuat Zeyn tersadar akan lupanya itu. Buru-buru ia melihat jam lagi, memastikan bahwa hari sudah berada di tengah malam.
"Astaga gue nggak inget, mana ini udah tengah malem. Lu pada nggak lihat dia udah pulang, kan?" tanya Zeyn yang kini serius.
"Ya kagak, orang kita bertiga dari tadi di sini," sahut Jafier. "Coba lu telpon."
Mengambil handphone nya lalu mencari kontak Selena, itulah yang Zeyn lakukan dengan cemas. Keberadaan kedua temannya itu membuat Zeyn benar-benar lupa kepergian Selena sejak tiga jam yang lalu.
Suara bel yang tak lama berbunyi, membuat Zeyn segera beranjak. Ia membuka pintu dan bernafas lega ketika yang datang adalah Selena. Kini rasa cemasnya tak lagi singgah.
YOU ARE READING
Selvin
Teen FictionPeristiwa besar yang terjadi pada Selena, membuat kehidupannya menjadi berubah. Ia memutuskan untuk memulai kehidupan baru di tempat yang berbeda. Meninggalkan rumah lamanya, bahkan memutuskan hubungan dengan pacarnya setelah dua tahun bersama. Di t...