#2. Not Alone

274 90 3
                                    

























TIDAK asing adalah kata pertama yang muncul di kepalaku saat aku menyusuri gedung kaca ini.


Benar-benar kaca.











Aku tau kenapa tempat ini di sebut labirin, karena memang iya. Tiap berjalan, kaca ada di mana-mana.

Kanan, kaca. Kiri, kaca. Depan, kaca. Belakang, kaca. Bahkan atas pun juga kaca. Lantainya pun juga dari kaca.

Tidak habis pikir.

Jika berjalan salah langkah saja, tubuhku atau tubuh Rhino akan terbentur kaca yang menghalangi. Genggaman Rhino yang tidak ia lepas semenjak kejadian ingatanku kembali di pintu masuk tadi, membuatku mau tak mau selalu mengikuti langkah Rhino yang kadang bisa membuat tubuhku kesakitan karena selalu terbentur dinding kaca yang beningnya bukan main ini.











"Jadi sebenarnya perbatasan garis kuning dan hijau itu di mana?"

"Aku tidak tau pasti, yang jelas kuning adalah sebuah garis dan hijau adalah sebuah kotak kaca."

Kini posisiku menarik Rhino sambil meraba-raba jalan. Aku lelah jika harus menubruk kaca terus, Rhino malah seperti berencana ingin memecahkan seluruh kaca bangunan ini dengan tubuhnya.

Sebenarnya dipikiranku sejak tadi adalah kenapa kaca di dalam bangunan ini masih saja bening? Padahal jelas sekali jika air laut pasang bertahun-tahun bisa saja menghancurkan kaca di bangunan ini. Atau setidaknya kacanya tidak mungkin bening lagi, 'kan?

Aneh sekali.










"Kak Kira, Kak Rhino. Kalian sudah berada di tengah bangunan. Jika kalian bisa menemukan jalan yang benar, ada sebuah tangga di sebelah kanan."

Sontak aku mengarah pandanganku ke kanan. Sambil terus meraba-raba kaca yang berada di kananku—dan tetap menggenggam Rhino—aku terus berjalan lurus mencoba menemukan jalan untuk mencapai tangga yang di maksud.










Ah... itu dia.











Tangga yang berada di depanku itu sama halnya dengan sedari tadi aku lihat. Terbuat dari kaca bening. Tanganku menggenggam pegangan tangga yang lagi-lagi terbuat dari kaca.

"Leo, aku dan Kira sudah menemukan tangga."

Kupijak tangga demi tangga untuk naik ke atas. Sambil melirik Rhino yang juga ikut menaiki tangga.















srakk

















Mendengar suara yang tiba-tiba masuk kependengaranku, aku langsung menoleh kepalaku cepat ke sumber suara yang berada di atasku.





























"Rhino! Ada orang!!"

"Apa?!"

"Kak Kira, Kak Rhino!"






[✓] SURVIVE OR DIEWhere stories live. Discover now