[4.] Ancaman

2.2K 266 18
                                    

Hyunjin dan Jeongin sampai di sekolah saat langit masih gelap, entah kenapa mereka suka sekali berangkat di pagi buta.

Hyunjin mengantar Jeongin hingga kelas, meski sebelumnya Jeongin sempat menolak, Hyunjin tetap memaksa nya.

Lampu di setiap kelas masih mati dan hanya lampu di koridor yang dinyalakan, namun itu tidak membuat mereka berdua takut, mereka sudah terbiasa seperti ini.

Mereka sampai di kelas Jeongin, Hyunjin membuka pintu kayu itu lalu menekan saklar lampu hingga ruangan yang gelap itu menjadi terang.

"Kelas mu bersih sekali." Hyunjin mendudukkan dirinya di bangku paling depan.

"Kau duduk dimana?" Ucap Hyunjin lagi sampi melihat ke sekeliling.

"Paling belakang." Jawab Jeongin lalu berjalan ke arah bangku nya yang berada paling belakang, dan pojok.

"Kau duduk di dekat tempat sampah?" Tanya Hyunjin karena ia melihat tempat sampah di belakang tempat duduk Jeongin.

"Hmm." Jawab Jeongin sambil menaruh tas nya di atas meja.

"Wae wae?" Tanya Hyunjin tidak sabaran dan ia tidak suka Jeongin duduk disana.

"Gwenchana hyung, lagi pula jarang ada yang membuang sampah di tempat sampah ini." Jawab Jeongin, ia berjalan ke arah Hyunjin dan mendorong dorong Hyunjin.

"Sudahlah hyung, sana ke kelasmu!" Ucap Jeongin galak.

"Ck. Aku disini saja, menemanimu, kalau di tinggal, nanti kau ketakutan." Jawab Hyunjin yang langsung mendapat hadiah jitakan di dahinya.

"Yak!" Teriak Hyunjin yang dibalas delikan oleh Jeongin.

"Apa?!" Tanya Jeongin galak.

"Eh, tidak usah seperti itu juga, iya iya hyung ke kelas sekarang." Jawab Hyunjin. Ia hendak bangkit dari duduknya, namun ia langsung berhenti, tangan kanannya seketika beralih pada dadanya.

"Hyung, gwenchana?" Tanya Jeongin dengan raut khawatir tercetak jelas di wajahnya.

Hyunjin tidak membalas pertanyaan Jeongin, ia sedang memastikan rasa sakitnya, kenapa dadanya sakit, seperti dulu.

"Hyung!" Panggil Jeongin lagi dan Hyunjin langsung menoleh.

"E-eoh gwenchana.." Jawab Hyunjin seraya menurunkan tangannya dari dada.

Sudah tidak sakit lagi, hanya sekilas, namun mampu membuat Hyunjin merasa takut akan sakit seperti dulu lagi.

"Hyung ke kelas dulu." Ucap Hyunjin, ia menepuk nepuk lembut kepala Joengin sambil tersenyum.

"Iya hyung.."

"Jika ada yang mengganggu mu, beritahu aku, dan jika orang itu menyuruh mu lagi, jangan mau." Ucap Hyunjin dengan ekspresi serius. Jeongin hanya mengangguk kan kepalanya, meski terlihat ragu ragu.

"Ingat, jangan mau!" Ucap Hyunjin lagi.

"Ck. Hyung kau bawel sekali, sana pergi!" Jeongin mendorong tubuh Hyunjin hingga keluar dari kelasnya.
.
.
.
"Aneh sekali.." Gumam Hyunjin, tangannya kanannya naik untuk memegang dada kirinya.

Saat ini ia sedang berjalan di koridor menuju kelasnya yang ada di gedung sebelah. Sudah ada beberapa siswa yang datang dan suasana tidak se menyeramkan tadi.

Hyunjin masuk ke kelasnya yang masih gelap, ia menyalakan lampu lalu duduk di bangkunya yang berada paling belakangan, sama seperti Jeongin, tapi ia tidak di pojok.

Hyunjin mengeluarkan ponselnya dari saku almamaternya lalu mencari kontak seseorang yang sudah lumayan lama tidak ia temui.

Hyunjin menempelkan benda pipih itu pada telinganya, dan menunggu panggilannya di angkat.

Insomnia || Hyunjin || SKZWhere stories live. Discover now