7

977 210 132
                                    


(Y/n) memegangi belakangnya yg sakit karena jatuh tadi.

Bam segera menghampiri (Y/n) dan membantunya berdiri.

Yg menabraknya tadi bukan bam. Rasanya lebih kecil.
Disaat (Y/n) melihat siapa yg menabraknya, (Y/n) langsung menutupi mulut karena mual.

Terlalu banyak khun untuk hari ini. (Y/n) tidak tahan.

"Maaf aku sengaja"

Perempatan imajener muncul dipelipis (Y/n) saat mendengar ucapan bocah itu.

Ingin rasanya dia memukul bocah yg dia kenal bernama ran itu, namun rasa mualnya semakin meningkat.

(Y/n) segera berlari ke kamar dan ke wc untuk mengeluarkan isi perutnya.

Bam masuk dengan membawa air putih.

(Y/n) keluar dari kamar mandi dengan lesu. Dia langsung merebahkan diri di pangkuan bam yg duduk di sisi kasurnya.

"Aku... Benar benar tidak tahan. Aku akan mati...." Keluh (Y/n).

Bam tertawa pelan.
"Tidak. Kau tidak akan mati. Aku rela mengambil jalan kejam untuk membuatmu tidak takut pada tuan khun"

"Dasar adik tidak tau diri"

"Aku tidak masalah dikatai begitu. Aku juga sudah dengar dari tuan khun. Kalian akan berpisah selama 1 tahun"

(Y/n) membatu. 1 tahun? Bersama salah satu anggota keluarga khun???

"Aku benar benar akan mati...." Gumam (Y/n).

.
.
.
.
.
.
.

(Y/n) menatap bam yg memperhatikan dari jendela.
(Y/n) tersenyum ke arah bam dan mengucapkan sesuatu tanpa suara.

"Aku menyayangimu bam. Jaga diri baik baik"

Bam ikut tersenyum. Dia mengangguk sebagai jawaban.
Sebenarnya agak berat bagi bam untuk melepas teman dan kakaknya.

1 tahun pula.

Sudahlah. Bam hanya bisa bersabar.

(Y/n) menaiki kapal terbang dan duduk di pojok. Dia menyandarkan kepala ke dinding kapal dan memenjamkan mata.

Pluk!

(Y/n) membuka mata dengan cepat. Matanya terbelalak saat melihat khun bersandar padanya.

"A-A..... AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!"

(Y/n) dengan kuat mendorong khun sampai terjatuh.

"Hoi!!" Teriak khun.

"Kau yg duluan!!! Jangan mendekatiku!!!!"

"Kalau begitu mana bisa kau terbiasa denganku?!!"

"Sudahlah!!! Itu nanti saja!!! Sana pergi!!!!"

Khun berdiri. Dia mendengus. Mengambil sebuah selimut, dia melemparkannya pada (Y/n).

"Pakai. Kalau kau mau tidur, setidaknya pakai saja itu. Bajumu lumayan pendek"

(Y/n) segera menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan kembali bersandar.

Khun memperhatikan (Y/n) yg nampak pucat.
Dia memegangi belakang tengkuk dan mendudukkan diri di tempat lain.

"Kau nekat sekali" ucap wagnan yg ada di dekat khun.

Khun tidak membalas. Dia hanya mendengus.
Entah kenapa ini begitu membingungkan bagi khun.
Banyak yg dia pikirkan.
Dia juga masih bingung dengan seseorang bersurai merah yg menenangkan (Y/n) saat itu.

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon