22

508 113 34
                                    

Hari demi hari berlalu, sekarang mereka berada di depan 2 buah lift.

Cecil benar benar menjauhi (Y/n). Dia tidak mau dirinya lepas kendali karena darah (Y/n).

Oleh karena itu, (Y/n) dipisahkan dari bam, edahn dan cecil yg akan ke tempat jahad sementara (Y/n) bersama tim khun.

Saat ini (Y/n) sedang memeluk bam. Takut sesuatu akan terjadi nanti. Dan juga, mereka akan berpisah untuk beberapa saat, tentu itu akan berat.

Bam yg membuat (Y/n) bersama tim khun. Dia tidak ingin (Y/n) bertemu dengan jahad bagaimanapun caranya.

(Y/n) melepas pelukannya, tersenyum ke arah bam dan kembali ke samping khun.

"Kau benar benar mengkhawatirkannya?" Tanya khun pada (Y/n).

(Y/n) mengangguk. "Tentu saja. Aku kakaknya. Dan aku sebenarnya juga khawatir padamu aguero"

"Kenapa?"

"Entahlah"

Keduanya kembali diam. Mereka memasuki lift.

Di lift hansung menjelaskan sesuatu dan berbicara kepada bola emas yg (Y/n) tidak tau apa.

(Y/n) gelisah. Dia terus merasa tidak nyaman. Tp dia akan menerima apa yg terjadi dan mnghadapi semuanya.

Setelah memakan waktu yg lama, pintu lift terbuka. (Y/n) tiba tiba ditarik keluar dan serangan diluncurkan ke lift.

Untungnya, orang orang di dalam lift berhasil selamat.

(Y/n) melihat ke arah orang yg meneriknya.

"White?!" Kaget (Y/n).

"Aku tidak mau melukai slayer terkuat" ucap white.

(Y/n) nendengus. Dia menendang white dan kembali kepada timnya.

"Dasar saudara inieta!" Gumam (Y/n).

Khun mendecih. Kenapa pula harus membawa nama inieta??

"White? Icarus?! Kenapa kalian bersama?!" Tanya khun.

"Ck ck. Tenanglah. Kalian sekarang harus bekerja sama~"

Mereka semua menoleh. Mendapati urek mazino duduk diatas sebuah pilar.

"Urek mazino?!" Kaget mereka.

"Sekarang... Kita harus menghancurkan neraca yg menunjukkan masa lalu" ujar urek.

"Apa??" Bingung (Y/n).

"Apa maksudmu?! Kita akan menghancurkan neraca?!" Sambung khun.

"Benar. Kalian akan memancing neracanya kesini, lalu kuhancurkan" jelas urek santai. "Ngomong ngomong, kalian sudah bertemu urek yg dilur sana kan?"

"Apa... Tunggu sebentar..."

"Aku kagum regular pemula seperti kalian sudah bertemu urek"

(Y/n), khun dan hansung saling mendekat.

"Benarkah? Orang itu urek mazino?" -hansung.

"Iya. Itu dia. Kami pernah bertemu dengannya" -khun.

"... Aku agak kaget... Aku pikir dia akan terlihat lebih mesum. Tapi ternyata begitu" -hansung

"Sebenarnya begitu saja sudah terlihat mesum bagiku" -(Y/n)

"Ah... Benar" -hansung

"Lumayan" -khun.

Urek mendengar semuanya. Dia marah tapi dia hanya bisa diam.

Lalu, (Y/n) tidak memperhatikan dan mendengarkan sama sekali ketika bola emas itu membicarakan ttg urek.

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang