30. it's all just a lie

171 32 1
                                    

*falshback On*

Lintang dan Kanaya berpisah di ujung perempatan lorong sekolah, keduanya memiliki tempat tujuan yang berbeda, Kanaya berbelok ke kanan, ke arah kantin untuk menemui Ardan.

Langkahnya terhenti kala melihat Genta tengah berbincang dengah salah seorang siswi di dalam perpustakaan, hendak mencoba tidak peduli namun entah kenapa kaki nya sulit untuk di gerakkan, seakan memberi perintah pada Kanaya agar tetap di tempat.

Tak lama Genta keluar dari perpustakaan, cowo itu menyimpan tangannya di kedua saku celananya, berdiri tegak di depan Kanaya yang tengah memainkan kuku-kuku jarinya.

"Akrab banget kayaknya," sindir Kanaya, menatap Genta sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Enggak tuh? Kata siapa?" Tanya Genta, ia terkekeh pelan saat Kanaya berkacak pinggang, hendak pergi namun di tahan oleh Genta, cowo jangkung itu mendorong pelan bahu Kanaya hingga punggung gadis itu bertemu tembok.

"Cemburu hm?" Kanaya berdehem singkat lalu mendorong pundak Genta agar menjauh, cewe itu merapikan rambutnya yang padahal masih rapi. Terdeteksi sedang salting.

"Besok luang kan waktunya?" Tanya Genta, Kanaya diam sebentar lalu mengangguk meski ragu, "Kencan? Dimana? Ayok lah, jarang-jarang lo ngajak kencan," ucap Kanaya, Genta terkekeh lalu mengacak pelan puncak kepala Kanaya.

"Besok gue olim jadi gak bisa kencan, em....bisa sih, tapi tunggu gue selesai olim," jawab Genta panjang, Kanaya menaikkan sebelah alisnya, "Males ah, bosenin pasti."

Genta terkekeh pelan lalu merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah id card, setelah itu ia meraih tangan kanan Kanaya, meletakkan id card nya di atas telapak tangan gadis itu.

"Dateng aja jam 8, gue tunggu di lobi," ucap Genta, hendak pergi namun di tahan oleh Kanaya, gadis itu mengangkat id card milik Genta, "Terus kenapa ini di kasih ke gue?"

"Biar lo dateng, tanpa itu gue gak bisa ikut olim." Lalu Genta melenggang pergi meninggalkan Kanaya. Kanaya mencibir pelan lalu melanjutkan langkahnya menuju kantin, tujuan pertamanya.

Sampai di Kantin, ia mengedarkan pandangannya dan tepat sekali Ardan melambai ke arahnya, Kanaya berjalan riang, sampai di depan Ardan, Kanaya mencomot sandwich milik Ardan, memakannya dengan lahap.

"Tumben nih ngajak ketemuan?" Tanya Kanaya dengan mulut tersumpal sandwich.

"Soalnya gue gak bisa ketemu lo seharian nanti," ucap Ardan lantas menggeser sebuah voucher pada Kanaya, sontak Kanaya mengangkat sebelah alisnya, ada apa dengan hari ini? Kenapa Genta dan Ardan memberinya barang-barang aneh?

"Apaan nih?"

"Itu voucher buat bazar di StarFlash besok."

"Lah? Ngapain ngasih ke gue?"

"Besok gue ada turnamen, di StarFlash, di kasih itu voucher 2 jadi gue kasih ke lo 1," jelas Ardan, Kanaya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti lalu meraih voucher tersebut kemudian di simpan ke dalam saku seragamnya.

"Jam berapa btw?"

"Jam 11, tapi bazar nya udah buka mulai jam 8," Ardan berdiri lalu mencubit pipi Kanaya pelan, mengeluarkan 3 kotak susu pisang dari dalam tas nya mengundang binar bahagia dari Kanaya.

STARMOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang