Hidup terus berlanjut

2K 584 17
                                    

Setelah ospek fakultas berakhir, masih ada satu ospek lagi yang harus dijalankan mahasiswa baru Teknik mesin, POROS nama kegiatannya, ospek jurusan yang wajib diikuti selama lima minggu lamanya.

Kegiatan itu menyita waktu, tenaga, pikiran namun disamping itu POROS Mengakrabkan setiap mahasiswa baru jurusan Teknik mesin karena mereka dibuat bergantung satu sama lain, termasuk kembali mendekatkan Junot dan Karin.

Hanya sekedar dekat sebagai saudara seangkatan karena Junot perlahan sudah paham posisinya sudah digantikan dengan cinta yang baru di dunia Karin,

Tidak ada penyesalan yang penting Karina bahagia dengan hidupnya sekarang dan Junot cukup tersenyum lega melihat itu semua dari jauh.

"Kemah akrab sebagi penutupan POROS akan dilakukan di hutan Pendidikan di daerah Cendrana kabupaten Maros. Saya harap kalian semua bersiap-siap, bawa pakaian secukupnya, makanan dan tempat tinggal akan disediakan, hanya tinggal bawa diri saja."

Pengarah hari terakhir itu menjelaskan detail kegiatan, ia menekankan tidak akan ada kekerasan baik fisik maupun verbal, namun tentu para mahasiswa barunya tidak percaya semudah itu.

Hari terakhir POROS berakhir, Junot terlihat berkumpul dengan beberapa teman sejurusannya membicarakan makrab, disana juga ada Karin tentu saja.

Seseorang dari jauh memperhatikan jarak yang diambil keduanya.

Dulu ia jadi saksi betapa dekatnya mereka namun kini juga jadi saksi bagaimana sebuah insiden menghancurkan dan membuat jurang jarak yang amat jauh.

"Gue bakal jujur sama kalian, ada waktunya."

🐾🐾🐾

Kemah akrab Teknik mesin bukan kemah akrab biasa, ada budaya aneh yang diturunkan sejak dulu dimana saat tengah malam mereka telanjang,

Ya meski tidak bulat hanya bersisakan celana boxer lalu baik senior dan junior akan mandi di sungai yang sama pukul tiga pagi.

Bayangkan saja cuaca di hutan pinus dengan sungai yang mengalir, bukan main dinginnya.

Namun disinilah keistimewaan para perempuan karena mereka tidak harus mengikuti kegiatan tersebut, dan Karin akhirnya memilih duduk di depan akomodasinya menatap bintang membalas pesan sayang pacar yang cerewet menanyakannya sedang apa? Kegiatan apa? Diapain? Huh sebenarnya itu pertanyaan yang membosankan.

"Karin?"

Karin tersentak dengan kedatangan Vernon. Sepertinya kegiatan itu sudah selesai, Vernon sudah berganti pakaian meski rambutnya masih basah.

"Udah kelar kegiatannya?"

"Hem."

"Oh ya udah gue—"

Tangan Karin ditahannya.

"Kenapa sih elo selalu menghidar dari gue? Udah inget gue?"

Karin tersenyum remeh lalu menyingkirkan pelan tangan Vernon, benar ia sudah ingat.

Vernon dulu satu sekolah dengannya, ia sering nongkrong di kantin pak Edi, dan Vernon... Karin jamin tahu hubungannya dengan Junot termasuk videonya.

"Mau lo apa sih sebenarnya? Ngancem gue sama video gue sama Junot? Hah? Seneng lo ngehancurin hidup orang? Seneng lo ngeliat gue ketakutan begitu liat lo?"

Vernon menarik nafas panjang.

"Oke, gue ngaku kalau gue yang nyebarin video itu Rin tapi—"

Bugh!

Vernon tiba-tiba tersungkur ke tanah karena tendangan keras Junot. 

"Lo bilang apa? Elo yang nyebarin?"

"Lo bilang apa? Elo yang nyebarin?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-To be continued -

(Don't forget to touch the stars Button if you like the story 😊 👉🌟)

PAPER UMBRELLAWhere stories live. Discover now