23. Janji kita

204 26 12
                                    

Pagi itu beberapa orang sedang berdiskusi di space garrison setelah semalam mendapat kiriman rekaman suara dari Ultrawoman Asteri.

Ribut: "Kami sudah memastikannya, kami rasa mereka tertangkap. Cristy dan bawahannya juga sudah pergi."

Ayah Ultra: "Apa kau tahu kemana mereka pergi?"

Ribut: "Mereka pergi ke planet bernama Olympia, planet dengan sebuah kerajaan besar yang berdiri di dalamnya."

Ibu Ultra pun mengalihkan pandangnya ke arah seorang Ultrawoman yang tergolong era heisei tersebut. "Ah ... bukankah itu planet asalmu?"

Ultrawoman tadi pun mengulas senyum manisnya dan menjawab pertanyaan yang di lontarkan padanya. "Benar Ibu, itu planet asalku."

Ayah Ultra: "Kira-kira apa yang Cristy lakukan disana?"

Astra: "Mungkin dia hanya bersembunyi dari kita?

Leo: " Tapi itu tidak memungkinkan, bukan?"

Zoffy: "Aku rasa ... dia ingin memancing Ultra lain agar menyelamatkan mereka yang sudah tertangkap."

Sora: "Maaf menyela, aku dengar salah satu kerajaan yang dibawah pemerintahan kerajaan Olympia adalah kerajaan milik Cristy, apa itu benar?"

Ultrawoman tadi pun menjawab. "Itu benar. Kerajaan kristal kini di pimpin oleh Cristy-hime itu sendiri sejak kedua orang tua dan keluarga dekatnya terbunuh dalam perang saudara."

Hikari: "Hum ... apa kamu bisa membantu kami dengan pengaruhmu disana?"

Taro: "Mungkin saja kamu bisa membicarakan ini baik-baik dengan Cristy." ucap Taro dengan seulas rasa simpati, Taro rasa ... Cristy hanya kesepian.

Seven: "Rencana yang cukup bagus."

Ayah Ultra: "Jadi, bagaimana?"

"Aku akan bantu sebisanya."

Ultraman: "Bisakah kita meminta beberapa Ultra untuk mendampinginya, Ayah?"

Jack: "Mungkin Zero juga yang lain bisa mendampingi dan membantu?"

Ayah Ultra: "Baiklah, untuk jaga-jaga kami akan mengirimkan Zero juga yang lain."

"Hum! terimakasih."

Mereka pun keluar dari ruangan utama space garrison, menyisakan Ultrawomen tadi sendirian.

"Haish! apa aku sudah bicara formal? atau kurang formal yah? ahh Zero-senpai akan ikut yah?" Ultrawoman tadi hanya meracau tidak jelas, seketika racauan itu berhenti kalah sebuah portal muncul.

Zero: "Yo! gadis manis yang Nenek maksud itu kamu yah?"

Ultrawomen tadi pun membatin. "Ah benar, Ibu Ultra adalah Nenek dari Zero-senpai."

Grigio: "Eoh? kamu kenapa melamun?"

"Ti---tidak! a---aku hanya ... bagaimana ya cara mengatakannya."

Zero pun tersenyum jahil. "Ahh kau malu karna bertemu kami secara langsung untuk pertama kalinya?"

Rosso: "Zero-san! jangan membuatnya tambah malu!"

Ultra AcademyOnde histórias criam vida. Descubra agora