55. Skenario cinta

184 29 35
                                    

Asteri pun tersenyum, "tidak, jangan berfikir kalian akan merepotkan kami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asteri pun tersenyum, "tidak, jangan berfikir kalian akan merepotkan kami."

Zero: "Itu benar, sekarang kita teman, kan?"

"Uhm!" kedua Ultrawomen itu pun mengangguk serempak.

Mereka pun membersihkan diri dan makan siang. Setelah makan siang, mereka langsung membereskan alat masak dan alat makan. Namun, ketukan pintu secara tiba-tiba mengalihkan perhatian mereka. "Biar Asa yang membuka pintunya." Ucap Asahi sembari berjalan menjauh dari dapur menuju lantai satu. Ia pun berubah kebentuk ultra dan membuka pintu. Namun tidak ada siapapun kecuali sebuah kotak hadiah yang terlihat elegan tertinggal disana.

Zero dan yang lain pun turun ke lantai satu dan menyaksikan Grigio yang membawa sebuah kotak. "Dari siapa?" Tanya Zero.

Grigio: "Entahlah."

Rosso: "Coba baca catatannya Gi."

Grigio pun membaca lipatan kertas berisi catatan yang tertempel di kotak tersebut. "Tertulis dari Neo. Tapi, dia tidak memberi tahu Gi tentang hadiah ini.

Cristaly pun tersenyum. " Apa dia orang yang spesial?"

Tsui: "Mungkin dia memberi hadiah kejutan untukmu?"

Grigio pun tersipu, "benar ... dia spesial bagiku. Dan mungkin saja, Gi buka hadiahnya ya?"

Blu: "Uhm, buka saja. Aku jadi penasaran juga."

Grigio pun mebuka pembungkus yang melapisi kotak tersebut, setelah itu ia membuka kotaknya dan melihat sebuah surat dan ... cincin pasangannya? sungguh dia terkejut. "Cincin ini sepertinya pasangan dari cincin Grigio yang Neo-kun beri sebagai tanda lamaran. Kenapa ada disini ..."

Asteri: "Cincinnya ... berlumur darah?"

Mata Grigio berkaca-kaca, dengan cepat ia membaca catatan tersebut, seketika bau anyir menguar. Ginga pun berpendapat, "dicium dari baunya, tintanya berbau seperti darah."

Victory: "Tidak salah lagi, tintanya saja merah, mungkin tulisannya memang dari darah?"

Rosso pun mengusap-usap pundak Grigio dan berkata, "Gi, ayo baca dulu."

"Aku ingin membuat kisah cinta kalian berakhir seperti Romeo dan Julliet, namun itu tidak terlalu indah karena pada akhirnya Romeo dan Julliet tetap besama sampai hayatnya."

Grigio dengan segera menghapus lelehan air matanya dan kembali membaca. "Aku tidak akan membiarkan Juliet meninggalkan dunia ini bersama Romeo. Aku akan membuat Juliet kehilangan Romeo. Temuilah Romeo-mu di danau Mirai, segera setelah informasi hangat ini menyapa." Isakan pun keluar dari mulut Grigio sesaaat setelah ia selesai membaca isi suratnya, sudah dipastikan bahwa sesuatu telah terjadi. Grigio pun berlari begitu saja meninggalkan mereka semua.

Rosso: "GRIGIO?!"

Blu: "ARGH! Rosso-nii ayo pergi!"

Rosso dan Blu pun berlari menyusul Grigio.

Ultra AcademyWhere stories live. Discover now