Part 12

1.5K 236 12
                                    


" A sini a! Koh sini!" Panggil Jeongwoo bersemangat.

Jaemin dan Renjun yang baru saja datang membawa tentengan kantong besar itu segera berjalan cepat menuju ke arah penghuni rumah Renjuan yang udah menyebar di taman rooftop itu secara berpasangan dengan satu bucket ayam kfc di masing-masing pasangan. Para taekwondo squad juga masih mengenakan dobok putih mereka. Karna minggu atau sabtu sore adalah jadwal mereka buat latihan bareng di rooftop. Tali jemuran bakalan di buka dan mereka latihan di tempat biasa penghuni rumah Renjuan jemurin bajunya.


" Itu apa a?" Tanya Haruto sembari menunjuk kantong kresek gede yang di bawa Jaemin.



" Domino pizza. Tapi kayaknya kalian nggak akan minat lagi makan ini." Jawab Jaemin.


" Masih kok! Tapi nanti! Sekarang abisin ini dulu." Seru Jisung sembari menunjuk bucket ayam yang berada di antara dirinya dan Chenle.



" Kalian party tanpa kami ya?" Tanya Renjun sembari duduk di sebelah Junkyu dan Junghwan yang lagi sibuk memakan ayam.



" Kasih si pasutri ember ayamnya Pai." Perintah Hyunjin ke Han yang memang ada dua bucket ayam di dekatnya. Han buru-buru berdiri dan mengantarkan bucket ayam dan juga sebotol besar cola ke pasangan Jaemren yang ikut duduk menjelepak di rerumputan halus di bawah pohon mangga bareng Junghwan dan Junkyu.

" Tadi itu Wawan sama bang Jeno tanding gitu koh, tanding siapa yang bisa ngejatuhin lawan duluan. Trus squad enolenol sama squad 99 taruhan, taruhannya kalau yang kalah bakalan beliin 13 bucket ayam kfc sama 13 big cola. Squad enolenol ngejagoin wawan, squad 99 ngejagoin bang Jen--"


" Trus Jeno kalah?" Tanya Jaemin memotong penjelasan penuh semangat Jeongwoo. Yang lainnya ngangguk kecuali squad 99 yang terdiri dari para tetua, Hyunsuk, Mark dan Changbin. Wajah ketiganya udah masam aja sedari tadi meskipun ikut menyantap ayam kfc yang mereka beli.


Jeno tersenyum miris di samping Haechan yang ngepuk-pukin punggungnya pake tangan yang berminyak.


" Dompetnya kebakar nggak tuh?" Celetuk Renjun yang udah ketawa aja ngebayangin pengeluaran para tetua rumah Renjuan di minggu sore nan cerah itu.



" Nggak kebakar lagi koh. Hangus malah. Makanya disini ada bau-bau gosongnya." Celetuk Jihoon. Yang lain kembali ngakak.


" Ini semua karna duo cecunguk ini tau nggak! Seharusnya gue juga bisa makan gratis." Ketus Changbin yang masih tidak terima karna mesti ikut membuka dompetnya karna tadi ia berencana memasang taruhan buat Junghwan, eh Hyunsuk dan Mark malah mengatainya tidak setia kawan.


" Ngeyel sih. Dari segi badan aja gedean badan si Wawan daripada Jeno. Makanya gue pilih Wawan meskipun harus mengkhianati pacar sendiri. Yang penting dompet gue aman lambung gue kenyang." Ujar Haechan membuat Jeno melotot. Sedari tadi ia masih tak terima, pacarnya memihak Junghwan, squadnya juga memihak Junghwan dan dia juga berakhir kalah dengan tragis.



" Prinsipnya sih yang tua yang terkuat. Bullshit bener. Mampus." Hyunjin pun ikutan julid.

" Yang ada mah yang tertua yang termini." Ini mulut Jihoon gengs. Ketiga 99 squad hanya bisa melotot tanpa perlawanan.



" Sorry gengs, gue nggak ikutan ngehujat. Ini yang kalah pacar gue soalnya. Haechan mah emang nggak.ada akhlak. Pacar sendiri di kata-katain." Ujar Han sembari menepuk-nepuk paha Changbin. Changbin tersenyum senang mendengar.


" Cih bacot. Elo juga nggak milih Jeno kan?" Sewot Haechan.



" Ya mana bisa milih Jeno. Tenaga si Wawan sebelas dua belas ama tenaga sapi." Balas Han.


After You | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang