2

791 94 2
                                    

"Tidak apa-apa sayang. Papa sibuk mencari nafkah untuk kita. Dan juga eonni shotaro"Ucap jisung tersenyum sambil mengelus perutnya yang kian hari membesar.

"Sayang sekali chenle tidak memakan sarapannya. Mama akan memakan omlet ini. Sepertinya enak"jisung

Selesai makan,jisung duduk menonton tv. Sambil memakan beberapa salad buah. Sekarang dia ingin ice cream.

Jisung bosan. Dia beranjak menuju ke kamar. berganti baju untuk membeli eskrim ke kedai di depan rumahnya.

"Chhaa~ ayo makan eskrim. Tidak usah menelpon kakak. Hanya sebentar saja lah"Monolog jisung. Sambil berjalan kepintu depan.





























Jisung berjalan kaki. Kedainya sungguh dekat. Di depan rumahnya saja. Bajunya sederhana hanya swhither hijau kebesaran dengan rok hitam putih kotak-kotak. Sedangkan rambutnya di biarkan merebang. Kelihat mama muda bukan. Bahkan seperti siswi SMA.

"Wahh sungguh Ramai. Jalannya juga padat."

"Gimana caranya aku menyebrang dengan perut ku seperti ini"

Sret

Jisung membelalakkan matanya. Disaat tanganya dipegang dan pinggangnya di peluk erat oleh pemuda bersurai hitam tersebut. Dan tanpa sadar kini jisung sudah berada di depan toko eskrim yang ia inginkan.

"Terimakasih suda-

Jisung terkejut mata tersebut membulat lucu. Kala melihat siapa juru bicaranya tadi. Bahkan keduanya nampak gelagapan sekarang.









Iris mata itu. Suara lembut nan hangat,dan juga wajah tampan itu sangat jisung kenal. Bahkan pemuda asal china yang tengah duduk berdua di kursi toko eskrim dengan jisung ini nampak mengulum senyum.

"Hey apakabar sungie"

Nama itu. Nama panggilan yang selalu dia rindukan. Dia selalu ingin mendengarnya dari mulut pemuda dihadapannya.

"Hahaha kau masih ingat dengan panggilan itu injunie"Ucap jisung terkikih.matanya selalu hilang jika tertawa bahkan setiap ekspresinya.

Untuk sekian kali. Untuk setiap jisung tertawa Renjun selalu terpana,selalu terbuai. Bahkan untuk saat ini.

Renjun melihat arah perut yang mengembung itu. Perlahan menatap wanita yang sudah menjadi mantan pertamannya untuk selamanya. Dan sampai kapanpun hatinya masih terisi oleh wanita yang sangat lembut ini. Park jisung.

"Kau sudah menikah ya hahaha"Ucap renjun tertawa sendu. Jisung yang melihat wajah sendu renjun langsung menghiburnya.

"Apakah injunie ingin memegangnya"Ucap jisung lembut sambil mengusap halus perutnya. Mata renjun berbinar mendengarnya. Lantas ia langsung menghampiri jisung dan berjongkok untuk mengelusnya. Satu kalimat renjun lontarkan yang membuat jisung tertawa hambar. Sangat hambar sekali.



Love is betrayed😈Where stories live. Discover now