Manusia Tanpa Cinta | Bab 60

2.7K 135 13
                                    

Karena patah hati seharusnya bukanlah hal yang terburuk

.

Tok tok tokk

"Non Gravie, anu ada non Dera mau ketemu.."

Tak ada jawaban.

Tok tok tok

"Non buka pintunya atuh non." Wanita paruh baya itu mulai cemas.

Dera menghela napas, "Gravie udah sarapan, Bi?"

"Belum, non."

"Kalo gitu Bibi siapin sarapannya aja, biar Dera yang ngomong ke Gravie."

"Baik non, ehm anu kalau boleh tau ada masalah apa ya non?"

Gadis yang telah rapi mengenakan seragam sekolahnya itu terdiam sejenak, "Bukan apa-apa kok, Bi."

Bi Sri mengangguk paham, "Kalau begitu saya izin ke belakang dulu non."

Sepeninggal asisten rumah tangga temannya itu Dera terpaku sesaat di depan kamar Gravie, ini hari ketiga sejak kejadian malam itu dan Gravie masih belum memunculkan diri.

Sama sekali.

Dera tahu ini tidak mudah, ini mungkin jauh lebih berat dibanding saat Rivai menghilang dari kehidupan Gravie. Tapi tetap saja, Gravie tidak boleh trus terusan begini.

Tok tok tok

"Grav, lo boleh sedih, lo boleh kecewa, tapi tolong jangan nutup diri kayak gini.. jangan posisiin diri lo di tempat yang sunyi. Lo nggak sendirian."

Masih belum ada jawaban.

Dera melangkah mendekati pintu, "Katanya gue nggak boleh bolos, tapi lo sendiri udah dua hari bolos. Siap-siap yuk, hari ini kita berangkat bareng, gimana?"

Tetap senyap, hanya terdengar suara isakan tertahan.

"Gravie gue tau lo denger gue, buka pintunya please. Lo harus sekolah, Zerina terus nanyain lo, gue harus jawab apa Grav?"

Tangis di balik pintu itu semakin jelas, Dera tidak bisa membayangkan bagaimana kacaunya temannya itu sekarang.

"Grav, gue harus gimana? Lo mau apa biar nggak gini ter-"

"Jangan tanya kalo lo nggak bisa ngasih itu ke gue Ra!" sahut Gravie dengan teriakan, "Lo nggak akan pernah bisa ngasih itu ke gue!"

"Lo mau apa? Kebahagiaan? Lo pikir dengan gini terus kebahagian bisa datang sendiri ke lo, hah? Atau apa.. lo mau Lean? Iya? Cowok yang sekarang pacaran sama Vina-"

"PERGIII!!!"

Brakk!

Dera terlonjak saat pintu kamar dilempar dari dalam, tangis Gravie semakin histeris. Ini tidak benar, gadis itu tidak boleh terus seperti ini. Ia harus memikirkan sesuatu.

"Ck. Udah jam segini lagi, bisa telat nih gue."

"Loh non Dera udah mau berangkat?" tanya Bi Sri saat berpapasan dengan Dera sambil membawa sarapan Gravie.

DERRY : manusia tanpa cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang