A L I N A || 1 0

304 28 1
                                    

"Kenapa?" tanya Alin saat menyadari bahwa Arkan terus-terusan menatapnya sejak tadi.

"Ngga" ucap Arkan yang langsung sibuk meracik dan memakan bakso nya. Sedangkan Alin hanya mengangkat bahunya acuh saat di rasa Arkan tak jelas.

"Udah-udah" ucap Arkan sambil menarik mangkok sambal yang ingin di tuangkan Alin lagi ke dalam mangkok bakso nya yang sudah memerah sambal.

"Ini belum pedes" kesal Alin karna Arkan menarik mangkok sambalnya menjauh.

"Ntar sakit perut"

"Ngga"

"Nurut"

"Iya" akhirnya dirinya pasrah memakan bakso yang sebenarnya sudah pedas itu, tapi ntah mengapa masih kurang saja pedasnya.

"Huhhh, pedes" ucapnya setelah memakan setengah mangkuk bakso sambil menyeka air matanya dengan tisu yang sudah ia ambil berlembar-lembar.

"Bandel sih" ujar Arkan yang langsung menarik mangkuk Alin dan langsung memakannya lalumenukar dengan miliknya yang sudah kosong.

"Kok di ambil"

"Pedes"

Akhirnya ia hanya diam saat melihat Arkan dengan cepat menghabiskan sisa baksonya tadi, sebetulnya ia juga sudah kenyang jadi biarlah di habiskan.

"Udah ayo" ajak Arkan sambil bangkit dari duduknya setelah ia selesai memakan baksonya.

"Ayo" Alin mendahului sambil berjalan menuju penjual baksonya.

"Berapa pak? tanya nya sambil membuka sligbag nya untuk mengambil uang.

"Lima puluh ribu aja neng" balas bapak itu sambil mengelap tangannya.

"Ni pak" ucap Arkan sambil menyodorkan selembar uang berwarna merah muda ke tangan bapak itu.

"Kembalian nya mas" ujar bapak itu sambil menyodorkan kembali uang berwarna biru di hadapan Arkan.

"Buat bapak aja"

"Makasih atuh mas" ucap bapak itu sambil tersenyum.

"Nggeh" balas Arkan yang langsung melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu.

"Ish, kenapa di bayarin" ucap Alin yang langsung berlari menuju Arkan yang sudah meninggalkannya.

"Serah gue"

"Tapi kan"

"Apa"

"Engga, makasih ya"

"Hm, Ayo naik"

Setelahnya mereka hanya berkeliling-keliling mengendarai motor sampai adzan magrib menghentikan kegaitan mereka yang berkeliling.

"Sholat dulu" ajak Arkan sambil membelokkan motor nya menuju sebuah masjid yang dekat darinya.

"Tapi aku lagi dapet" ujarnya sambil melihat Arkan yang sedang membuka helm nya.

"Yaudah tunggu"

"Dimana"

"Di situ aja" ucap Arkan sambil menunjuk teras masjid.

"Oke"

Selanjutnya ia hanya duduk diam sambil memainkan handphone nya, tak lama Arkan selesai menunaikan ibadah sholat magrib nya. Langsung saja mereka pulang karna hari semakin malam.

"Makasih ya Kan" ucapnya sambil melepas helm nya dan memberikannya pada Arkan ketika mereka baru saja sampai di depan rumah Alin.

"Hm, besok gue jemput"

ALINAWhere stories live. Discover now