A L I N A || 1 7

237 23 0
                                    

Brukk..

"Eh, maaf ga sengaja" ucap seseorang yang tidak sengaja menabrak Alin membuat sang empunya jatuh mencium tanah.

Setelah adegan cilok mencilok tadi, keduanya sepakat untuk berjalan berkeliling-keliling taman sebelum pulang. Dengan paksaan Alin tentunya.

"Mata di pake" ketus Arkan sambil milihat sekilas perempuan yang menabrak gadisnya itu lalu membantu Alin untuk bangun.

"Maaf-maaf" ucapnya lagi sambil netra mata nya yang tak berhenti menatap wajah rupawan Arkan. Kagum.

"Iya gapapa" sahut Alin sambil tersenyum.

"Kayaknya kita pernah ketemu deh" ucap perempuan itu tiba-tiba saat melihat Alin lekat-lekat, merasa familiar dengan wajahnya.

"Kapan? Dimana?" tanya Alin yang juga lupa kalau mereka pernah bertemu. Arkan hanya diam saja sambil memperhatikan Alin.

"Lo yang waktu itu bantuin gue bawain belanjaan ke mobil kan?" tebak perempuan itu.

"Oo iya. Vina kan" ucap Alin yang langsung di angguki oleh yang punya nama.

"Hai, seneng bisa ketemu lagi" sapa Vina akhirnya sambil mengulurkan tangannya bersalaman yang di balas ramah juga oleh Alin.

"Ini siapa?" tanya Vina ke Alin bermaksud bertanya tentang Arkan yang dari tadi hanya diam memperhatikan.

"Ini Arkan. Pacar aku" ucap Alin yang langsung di angguki Vina.

"Vina" ucapnya sambil mengulurkan tangan ke arah Arkan. Bermaksud salaman juga.

Arkan hanya melihat, tak minat membalas uluran tangan perempuan itu. Bukan sombong, ia hanya malas meladeni yang seperti itu.

Tanpa aba-aba Arkan langsung saja menarik tangan Alin untuk pergi dari hadapan si Vina-Vina itu.

"Dahh, sampai ketemu lagi Vina" ucap Alin sambil melambaikan tangan nya dengan berusaha menoleh ke belakang karena pundaknya yang di rangkul Arkan.

Setelah Vina membalas sapaan nya, Alin beralih melihat Arkan di sampingnya yang hanya diam saja.

"Kenapa diem aja coba, Vina kan mau kenalan" celetuk Alin membuat Arkan menoleh padanya.

"Males"

"Kenapa"

"Males aja, lo jangan deket-deket dia lah, gue gak suka"

"Kenapa"

"Banyak tanya lo" ucapan Arkan itu mempu membuat sempritan di sampingnya berhenti berbunyi sambil menatap dirinya sinis.

"Yaudah, ayo pulang" ucap Ain yang langsung di angguki oleh Arkan.

"Lo bakal jadi milik gue. Cowok sombong" ucap seseorang yang dari tadi memperhatikan intraksi keduanya.

°°°

"Arkan mana ya" gumamnya saat kekasihnya itu tak kunjung datang menjemputnya. Padahal tadi sore laki-laki itu berkata akan menjemputnya jam tujuh, namun sekarang sudah hampir jam delapan masih belum terlihat batang hidungnya.

Gadis dengan balutan dress berwarna navy di bawah lutut serta jepitan di kedua sisi rambutnya dan slingbag yang di remas-remas sejak tadi itu terus duduk gelisah tak tenang. Hingga..

Ting

Suara notifikasi ponsel itu membuat perhatiannya teralih pada ponsel yang sejak tadi di genggamnya. Melihat nama si pengirim pesan itu membuatnya cepat-cepat membuka pesan itu dengan segera.

ALINAWhere stories live. Discover now