XV

1 1 0
                                    

Dear Bapak,
Aku masih teringat hari-hari itu.
Di mana aku cuma punya diriku sendiri.
Memeluk diri sendiri.
Bingung atas diri sendiri.

Pak,
Kenapa, sih, tak pamit?
Aku sendirian waktu Ibu sakit, pak.
Aku sendirian waktu dokter bilang ibu tak punya harapan.
Aku menangis sendirian di pojok ruangan.
Sampai puas, walau tak tenang.

Pak,
Aku mau pulang,
ke rumah kita, yang ada ibu sama bapak.
Rumah sekarang beda, Pak.
Sepi sekali.
Tak ada bapak yang menyambutku di pagar, apalagi melambai tangan.
Aku mau lihat itu lagi, Pak.
Aku mau lihat Bapak.

Pak,
Bapak percaya, kan, aku bisa?
Bapak percaya, kan, aku kuat?
Sudah 1000 hari lewat, Pak, tapi sedihnya belum sudah-sudah.
Tapi, aku berusaha, ya?
Buat ibu dan bapak.

Al-Fatihah ...
Maaf, mbak masih menangis setiap ingat kalian ...

#suratuntukBapakWhere stories live. Discover now