Materi Elipsis

74 3 0
                                    

📌 MATERI ELIPSIS

✒ Penggunaan elipsis atau tanda titik 3 (...) itu di kasih spasi antara kalimat sebelum dan sesudah kalimat yang ada. Bila elipsis di gunakan di akhir dialog bila ada sambungan narasi kasih koma setelah titik 3 (...,) baru tutup dengan tanda kutip penutup.

Catatan:
Elipsis tidak boleh lebih dari 3 atau kurang dari 3 titik. Pemberian koma itu penempatannya sama seperti dialog pada umumya bila di teruskan dengan narasi.

Penggunaan tanda baca.

A.Pengguna tanda titik

1.Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan yang bertujuan mengakhiri suatu kalimat.
Contoh:
Mereka sedang makan bersama.
Aku pendatang baru di tempat ini.
Besok kita pergi bersama.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
    A. Bahasa Indonesia
      1. Kedudukan
      2. Fungsi

3.Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.
Contoh:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ....

4. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Contoh:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia

B.Pengguna tanda koma
1.Tanda koma Dipakai SEBELUM kata penghubung, seperti tetapi , melainkan , Dan sedangkan , hearts kalimat majemuk (Setara).
Contoh:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Penyanyi Bukan Milik Saya, melainkan Milik ayah Saya.

2.Tanda koma dipakai untuk meloloskan anak kalimat yang mendahului memegang kalimatnya.
Contoh:
Jika diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia memiliki banyak teman.

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika kalimat induk mendahului anak kalimat.

Contoh:
Saya akan datang jika diundang .
Dia memiliki banyak teman karena baik hati.

3.Tanda koma dipakai di belakang kata atau dikeluarkan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, dibuat, dengan demikian, dipindahkan dengan itu, dan karenanya demikian.

Contoh:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia menerima beasiswa belajar di luar negeri.
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anak berhasil menjadi sarjana.

4.Tanda koma dipakai sebelum dan / atau dikeluarkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Contoh:
O, begitu?
Wah, bukan main!

5.Tanda koma dipakai untuk dilipat petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh:
Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
"Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk sosial."

Catatan:
Tanda koma tidak digunakan untuk mengembalikan petikan langsung yang berisi kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.

Contoh:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
“Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
"Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.

6.Penggunaan tanda penyingkat (‘)
Tanda apostrof disebut juga dengan tanda penyingkat. Apostrof juga berarti peniadaan bunyi dalam ucapan.
Menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tanda apostrof atau tanda penyingkat merupakan tanda baca yang dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Tanda apostrof disimbolkan dengan (') yaitu penutup tanda petik tunggal.
Penggunaan tanda apostrof menurut PUEBI, di antaranya :
1. Sebagai Penghilangan bagian kata
Contoh :
Aku datang 'tuk membawamu pulang. ('tuk = untuk)
Walau ke ujung dunia, kau 'kan kucari. ('kan = akan)
Ayah 'lum juga kembali. ('lum = belum)
Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)

2. Sebagai Penghilangan bagian Tahun
Contoh :
19 Juni '67 ('67 = 1967)
September '09 ('09 = 2009)
Pembukaan UUD '45 ('45 = 1945)
Tidak semua kata bisa dipersingkat dengan ditambahi tanda apostrof. Beberapa kata yang umum dipersingkat antara lain:

‘lum (belum), 'kan (bukan), 'kan (akan), 'tlah (telah), 'tuk (untuk), 'slama (selama), 'skali (sekali), 'trima (terima), 'slalu (selalu), 'stiap (setiap), 'slaku (selaku), 'sluruh (seluruh), 'sperti (seperti) dan 'sbagai (sebagai).

Tanda apostrof juga tidak selalu bisa dipergunakan dalam setiap artikel. Tentunya akan terbaca aneh sekali jika kita mendapati penyingkatan kata dengan memakai tanda apostrof pada artikel-artikel resmi seperti pers release atau jurnal dan makalah ilmiah.
Biasanya, tanda apostrof banyak digunakan pada artikel-artikel populer atau tulisan berjenis fiksi.

7. Penggunaan tanda Elipsis
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
1) "Aku ... aku tak tahu. Aku ... sangat bingung." Anjani berpaling menatap sekeliling, seperti sedang memastikan sesuatu.

2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang (sengaja) dihilangkan.
Contoh:
1) “Pembunuh berdarah dingin itu adalah ... kau akan segera tahu jawabannya,” kata Ferdi dengan mimik ketakutan.

3. Tanda elipsis juga dikenakan pada penulisan kata atau onomatope (bentuk bunyi-bunyian dalam tulisan) yang menggunakan huruf vokal atau konsonan sama dalam jumlah banyak.
Contoh:
Astagaaa ...!
Srrr ....
Zaaap ...!

Materi Kepenulisan Where stories live. Discover now