12. Yuta

39 12 8
                                    

Usai kedatangan Renjun lagi dan lagi mereka mengusulkan film horor. Entah mengapa Haechan seperti tidak memiliki genre lain.

"Nonton aja, masih siang juga kaliii gosah tegang amat. Kek ketauan maling aja lu." ucap Haechan.

"Chan, apa kek, masa horor...." protes Renjun.

"Jaemin, Chenji ga nonton horor bareng kemaren."

Jaemin dan Chenji hanya mengangguk sementara Haera tidak memperdulikan mereka, menurutnya novel yang ia baca lebih seru.

"Nonton aja Njun. Lu tidur juga di kamar 3 orang." ucap Mark.

Akhirnya Renjun mengalah. Lagi dan lagi harus berakhir dengan film horor.

Jisung mengambil posisi di sofa diapit Mark di kirinya dan Haera Jaemin di kanannya. Sementara Chenle berada di sofa, garda terdepan bersama Renjun dan Haechan.

"Bismillah... Jauhkan hamba dari gangguan Lee Haechan dan Syaiton yang terkutuk." ucap Renjun.

"Gue aja teross." ucap Haechan.

Pukul 2 siang memang ujian bagi kantuk, apalagi saat membaca. Segera Haera menyandarkan kepalanya di sofa dan menutup mukanya dengan novel.






"Eh anj- astagfirullah adegan apa tu man..." ucap Haechan menutup matanya.

"Skip it... hurry..." pinta Mark.

"Jaemin anteng, dah pernah rasa soalnya." nyinyir Renjun.

"Babik." umpat Jaemin.

Sementara Chenji sudah menutup mata mereka.

Mark pun dengan susah payah menekan remote untuk mempercepat film beberapa detik.

"Anjir Haera lu liat ga tadi?" ucap Haechan yang menoleh pada Haera.

Semuanya ikut menoleh dan mendapati gadis itu menaruh buku di wajahnya.

Jaemin mengangkat buku tersebut dan benar saja Haera tertidur.

"Pantes aja diem." ucap Renjun.

"Aman berarti." ucap Chenle.

"Yaudah lanjut." ucap Jisung.

Dalam hati Jaemin masi bertanya-tanya, benarkah Jeno menyukai Haera? Mengapa Jeno tak memberitahunya?

Jaemin justru berpikir bahwa yang menyukai Haera adalah Mark karena Haera memang memenuhi kriteria tipe idamanannya.

"ASHOEEE"

"ALLAHUAKBAR"

"BANG MARK.. BANG MARK.. BANG MARK."

"DUDEEE MY LEGS."

"WAHAHAHAHAHHAHAHAH"

Teriakan jumpscare Haechan, Renjun, Jisung, Mark akibat jisung yang langsung menendang kakinya dan juga ledakan tawa lumba-lumba Chenle berhasil menyadarkan Jaemin dari lamunannya dan Haera dari tidurnya.

Haera mengerjap, badannya terasa sakit akibat tidak memanjangkan sofa dan kepalanya juga terasa nyeri akibat bersandar di kepala sofa.

"Sakit kan?" tebak Jaemin.

Haera mengangguk ia memilih untuk tidak kembali tidur. Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

"Mau kemana Ra?" tanya Jisung.

With You | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang