18. Prepare

33 10 13
                                    

Setelah dirasa mendingan, akhirnya mereka memulai untuk berbelanja.

Jeno, Mark, Chenle dan Jisung pergi mencari sweater dan baju hangat lain untuk mereka.

Sementara kaum hemat, Haera, Jaemin, Haechan dan Renjun memilih di bagian supermarket saja untuk sekedar membeli makanan dan keperluan lain.

Haera berpikir bajunya masih banyak, dan terkesan boros jika harus membeli baju lagi.

"Jaem, lu beli ini nih." ucap Haechan mengambil susu ibu hamil, prenagen.

"Goblok. Buat siapa coba?"

"Yakali korban lo udah ada yang lo coblosin." ucap Renjun.

"Anjir. Gue ga segitunya." jawab Jaemin.

Sementara Haera menatap serius ke arah prenagen, bertanya-tanya dalam hati bagaimana rasanya susu tersebut.

"Lo napa Ra? Mau? Makanya buruan nikah." ucap Jaemin.

Haera langsung memukul lengan Jaemin.

"Gue cuma penasaran, ini susunya rasanya sama kek susu biasa apa beda."

"Beli yuk, yang kecil aja. Ntar kita coba minum." ucap Haechan memunculkan ide gilanya.

"Yuk, gue juga penasaran. Kalo enak fix gue bakal nyetok." ucap Jaemin.

"Sinting lo berdua." ucap Renjun.

"Astaga beneran. Nih gue masukin ke keranjang gue." ucap Haechan yang memasukkan prenagen ke dalam keranjangnya.

"Tapi di pake nge prank yang lain seru juga." ucap Renjun dengan niat jahatnya.

"Boljug."

Setelah puas dengan pemikiran-pemikiran prenagen mereka memutuskan untuk berpencar, Renjun dan Haechan ingin ke tempat per-shampooan. Sementara Jaemin dan Haera ke tempat makanan.

"Jaem, barang wajib." ucap Haera berhenti di tempat indomie dan mengambil beberapa untuknya dan juga teman-temannya.

"Gue juga kayaknya." ucap Jaemin yang ikut mengambil pop mie.

"Ada mie luar negeri. Tapi gada logo halalnya. Sayang banget." ucap Haera.

"Gas aja."

"Emang ya Na Jaemin otaknya isinya setan." ucap Haera.

"Sebut aja nama gue keras-keras ntar ketahuan, lu yang mampus jadi inceran media." ucap Jaemin.

Astaga, Jaemin benar. Bahkan Haera lupa jika Jaemin adalah artis dan sekarang sudah memakai masker dan juga kacamata dan topinya.

"Hehe mianheee..."














Mereka kini beralih ke tempat minuman.

"Kopi ga boleh ketinggalan." ucap Jaemin.

"Njir, kek mau ronda." ucap Haera.

"Gue kurang kafein ntar goblok."

"Apaan dah bisa-bisanya. Teori darimana coba." ucap Haera.

"Ya dari gue sendiri."

"Serahnya saudara Na Jaemin."

"Hobi banget nyebut nama gue ya allah... Gue ketahuan mampus banget emang." ucap Jaemin.

"Jan gitu napa. Engga lagi deh Udin." ucap Haera.

"Ya ga udin jugaaa.. Sapa kek." ucap Jaemin.

"Masih mending gue ga nyebut nama lo." ucap Haera.















With You | Na JaeminWo Geschichten leben. Entdecke jetzt