PDKT Ketua Paskib

138K 11K 1.8K
                                    

Udara dingin menusuk sanubariku, grgrgrr..... rasanya seperti sedang di Kutub Utara, hujan masih turun dengan derasnya, pakaianku yang basah kuyup, kini perlahan mulai mengering.

Gw menoleh ke samping, terlihat Ka Zidni sedang duduk memandangi hujan, gw berinisiatif untuk memberikan handuk yang telah diberikannya tadi.

"Emmm... nih kak... biar kering" ucap gw seraya memberikan handuk tersebut.

Ka Zidni menoleh heran, kemudian tersenyum, plis lah jangan bikin gw tambah baper, gw tuh benci sama lo kak, benciii....!!!

Ka Zidni menerima handuk tersebut, dan tiba-tiba ia membuka kancing kemejanya.

Sial... ni orang mau ngapain.

Satu persatu kancing terlepas dari atas kebawah, sampai akhirnya terbuka, dan disitu gw ngeliat bagian dalam tubuh Ka Zidni, ia tak memakai dalaman sama sekali.

Glekk...... gw menelan ludah

Kemudian ia melepas kemejanya, dan tampaklah lekukan otot tubuhnya, dadanya bidang, kulitnya eksotis, dan perutnya, beuhhh... gak nahan, udah cocok jadi pemain b*kep. Dan entah kenapa gw menjadi salting gini.

Mata gw menghadap ke arah hujan, dan sesekali menatap tubuh Ka Zidni karena penasaran, duhh... awkward banget rasanya huhuhu....

Ka Zidni memeras kemejanya, dan tiba-tiba ia menatapku, dan refleks gw langsung membuang muka sambil salting lagi, arghh...

"Haha... kenapa? Bagus ya badanku?" Tanya nya.

Cuihhh.... gw ber-akting seperti sedang muntah tanda tak setuju dengan ucapannya, walau... sebenernya badan dia emang bagus sih, anak Paskibra badannya tak pernah gagal.

Ia pun hanya terkekeh melihat reaksiku, tak lama setelah itu, ia menutupi handuk tadi ke badanku.

"Biar gak dingin" ucapnya penuh perhatian.

Setelah itu ia duduk kembali di sampingku, namun kali ini lebih dekat, dan ia masih bertelanjang dada.

Aroma jantan tercium jelas di hidung gw, hmmm.... hormon testosteron gw seketika meningkat, dan entah kenapa Mr.P gw pun jadi tegang, fyuh..fyuh... tenang....

.....

Suasana hening sekali, dan semakin gelap, namun hujan belum berhenti, kami berdua terkunci di sekolah ini. Hwaaaa....

"Erik..."

.....

"Kamu masih gak percaya kalau kaka cinta sama kamu?" ucapnya lembut.

Dih... mendadak ia jadi lembut gini, pakai 'Aku-Kamu' bukan 'Lo-Gue' lagi.

"Rik..., jawab..." ucapnya, namun gw masih mengabaikan.

"Ya udahlah kalau kamu ga percaya, tapi kakak akan buktiin kalau kaka bener-bener sayang sama kamu" ia menatapku dengan serius.

"Retina kita saling bertemu, sendu diwajahmu, membuat perasaanku saling beradu" -Erik

Arghh....

Sadar rik... lo tuh udah berkali-kali disakitin sama dia, di bentak, ngrampas jatah makan, bahkan sampai ngunci lo di koperasi.

Tapi.... au ah pusing...

Ka Zidni kembali menatap hujan, dan ia tersenyum kecil sambil bercerita.

"Sebenernya... kaka tuh cemburu banget pas ngeliat kamu sama Bima. Sakit banget rasanya... tapi pas Kaka tau kalau si Bima ternyata normal, kaka lega banget rik..."

PASKIBRA dan OSIS [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang