HILANG

43.1K 4K 642
                                    

"Nathan yang nyuruh lu kesini" ucap seseorang cewek singkat.

"Emm, iya kak aku kesana." Sahut Ica sambil mengakhiri panggilan.

"Emang kak Nathan kemana? Kok bisa temennya tau nomor whatsapp gua?" Tanya Ica dalam hati.

"Gua harus gimana ya? Tadi yang telfon cewek, jadi gapapa kali ya gua kesana?" Tanya Ica lagi dalam hati.

"Emm, Bu. Kak Nathan kemana ya?" Ica bertanya kepada Bu Lisna yang sedang duduk santai.

"Tadi Nathan pergi ke apotik beliin kamu obat, terus katanya kalo kamu udah sadar jangan kemana-mana dulu." Jelas Bu Lisna.

"Oh gitu yaa, Bu. Baik bu" Jawab Ica kebingungan.

"Tadi katanya kak Nathan di toilet, sekarang Bu Lisna bilangnya ke apotik. Yang bener yang mana sii?" Tanya Ica dalam hati.

"Ibu ke ruang guru dulu yaa, mau bicara sama wali kelas kamu" Kata Bu Lisna sambil melangkahkan kaki keluar dari ruang UKS.

"Baik bu." Jawab Ica singkat.

...
"Nih obat lu" Kata Nathan yang membuat Ica kaget.

"Makasii kak. Oh iya kak, tadi ada temen kakak cewek telfon, katanya kak Nathan nyari gua ya?" Ucap Ica sambil mengambil obat yang ada di genggaman Nathan.

"Ga, orang gua tadi lagi di apotik. Udah lu disini aja ga usah masuk kelas." Pinta Nathan singkat.

"Iya kak" jawab Ica.

"Ohiya, PR gua mana? Gua mo masuk kelas."
Tanya Nathan.

"Nih kak, Ga tau itu bener semua apa salah." Kata Ica sambil menyodorkan buku milik Nathan.

"Awas aja kalau salah."
"Ohiya, pulang nanti bareng gua. Ga ada tapi-tapian." Jelas Nathan dengan nada sedikit ditekan sembari melangkahkan kakinya menuju kelas.

"I-iya kak." Jawab Ica terbata-bata.

...

Tak lama setelah Nathan pergi, Ica merasa bosan karena sendirian di ruang UKS. Jadi ia berinisiatif mengajak kedua temannya untuk nemenin dia di UKS. Dalam artian Ica mengajak keduanya bolos.

"Woi, sini ke UKS. Adem bisa rebahan."
Isi pesan Ica yang dikirim ke kontak bernama Audi.

"Oke, sabar dulu. Gua sama Tasya cari alesan biar bisa kesitu."
Balas Audi yang sontak membuat Ica tersenyum gembira.

*Tok tok tok tok

"Audi?" Tanya Ica dari dalam ruangan.

"Woi, bukain buru." Sahut Tasya.

"Dorong aja, ga dikunci."

...

"Koo bisa kayak gini si Ca?" Tanya Audi cemas.

"Yaelah biasa aja kali Di, baru juga pingsan anaknya. Santai aja napa. Lebay lu." Kata Tasya dengan ceplas ceplos yang membuat Ica tertawa.

"Udah, ga usah debat."
"Jadi kata Bu Lisna tadi Ka Nathan yang bawa gua kesini. Terus katanya lagi Ka Nathan ga pernah ke ruang UKS selama dia sekolah, apalagi nganterin cewek." Jelas Ica.

"Aww so sweet banget." Kata Tasya dengan nada genit.

"Terus? Terus? Ka Nathan mana?" Lanjut Audi yang masih sangat penasaran.

"Ya balik ke kelas lah. Katanya si ntar gua balik sama dia." Ucap Ica dengan malas.

"Wah mantep tuh, gua ngeship kalian dah mulai sekarang." Ucap Audi yang membuat Tasya mengganggukan kepala yang berarti setuju dengan perkataannya.

"Apaan si, gua ga punya perasaan sama Ka Nathan." Kata Ica singkat kepada kedua temannya.

"Tapi lu akuin kan kalo ka Nathan itu ganteng, berkarismatik, terus perhatian?" Tanya Tasya dengan nada licik dan senyum tipis.

"Ya iyaa, bohong banget kalo gua bilang dia ga ganteng. Tapi emang gua ga punya perasaan sama dia. Kalian ga percaya sama gua?" Jelas Ica dengan nada sedikit ditekan agar temannya itu tidak menggodanya lagi.

"Mau lu ga punya perasaan atau punya, gua ga peduli. Intinya kita ngeship kalian berdua." Kata Audi tegas.

"Yaudah, serah kalian lah."
"Oh iya, kalian balik jam berapa ke kelas?" Tanya Ica sambil melihat jam yang ada di dinding.

"Sekarang. Ini udah lama banget anjir, kita cuma ijin ke toilet doang tadi sama tuh guru killer." Jawab Tasya sembari berdiri dari tempat duduknya.

"Yaudah Ca. Kita balik ke kelas dulu yaa. Bye" Ucap Audi yang melangkah keluar dari ruang UKS.

"Oke, thanks woi" ucap Ica dengan terikan kecil.

*Ting

"Ke Gudang sekarang."
"Nathan"
Isi chat yang membuat Ica sekali lagi bingung.

"Bukannya tadi Ka Nathan bilang dia ke kelas ya? Kok sekarang nyuruh ke gudang si?" Tanya Ica dalam hati.

Ica mencoba mengabaikan pesan tersebut, namun ponselnya kembali berbunyi.

"Buruan tolongin gua"

Tiga kata yang membuat Ica melompat dari tempat tidur dan menyusuri koridor menuju gudang.

*Kring
Bel pulang berbunyi, Nathan bergegas ke ruang UKS.

"Lah, kemana lagi si tuh anak" Tanya Nathan dalam hati.

"Nyari siapa nak?" Melihat Nathan kebingungan, Bu Lisna pun bertanya.

"Ica bu" jawab Nathan singkat.

"Tadi Ibu liat dia buru-buru keluar, tapi Ibu ga tau kemana" Jawab Bu Lisna.

"Oh iya, makasih bu." Ucap Nathan singkat sambil melangkahkan kaki menuju koridor.

Nathan merogoh kantong celananya yang didalamnya terdapat ponsel.

13 panggilan tak terjawab dari Ica.

"Lah nih anak kemana sii?" Kata Nathan dalam hati.

*Ting
Panggilan Masuk

"Lu dimana?" Tanya Aldo

"Depan ruang UKS. Lu liat Ica ga?"

"Loh. Anak baru yang bermasalah sama lu?"

"Ho'oh"

"Tadi pas lu misah dari kita, Ica nanyain lu ke gua, trus gua jawab mungkin ke Toilet." Jelas Aldo.

"Oke, Gua cari dia dulu. Kalian balik aja duluan." Kata Nathan lalu mengakhiri panggilan.

Nathan bergegas ke toilet namun tidak menemukan Ica disana.

*Ting
Panggilan Masuk

"Kenapa Bal?" Tanya Nathan saat melihat panggilan masuk dari Iqbal.

"Woi, Ica Nat."

"Maksud lu? Ica? Ica kenapa?" Tanya Nathan cemas.

"Dia"

---

JANGAN LUPA VOTES YAA BIAR GUA SEMANGAT WALAUPUN MASIH AMATIR :)
TEKAN TOMBOL BINTANG DI BAWAH

BOLEH TAG TEMAN KALIAN SUPAYA MEREKA IKUTAN BACA :)

JANGAN LUPA SISIPIN KOMENTAR GIMANA SAMA PART INI?

---

OKE. SEE U IN THE NEXT PART :)

Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)Where stories live. Discover now