PACKING

27.9K 3.3K 1.9K
                                    

Tak terasa waktu istirahat makan siang sudah selesai. Semua siswa kembali berkumpul di aula. Pentas seni kembali dilanjutkan dengan beberapa acara yang belum selesai dilakukan. saat acara hendak berakhir, ketua panitia Alvaro Daniel melangkah menuju panggung.

Disampaikan kepada seluruh siswa, bahwa besok kami pihak osis sekolah akan mengadakan camp yang sudah menjadi tradisi sekolah pada saat selesai mengadakan ujian semester ganjil. Diharapkan kepada seuruh siswa untuk bersiap pada pukul 8 pagi, kita berangkat. Lokasi camp satu jam dari kota yaitu di hutan pinus. Adapun guru yang akan ikut serta dengan kita adalah bapak kepala sekolah, guru penjas Pak Yanto, kepala UKS sekolah dan beberapa guru yang bertugas di ruang UKS. Sekian penyampaian dari saya, atas waktunya diucapkan terima kasih. Dengan ini berakhir sudah acara kita pada saat ini, sampai ketemu besok.

Jam menunjukan pukul 16.30 saat acara pensi selesai. Semua panitia kembai berkumpul di ruang panitia.

"Terima kasih atas kerja samanya teman-teman." Ucap Alvaro dengan muka lelah.

"Iya kak, sama-sama." Sahut beberapa panitia.

"Oke kalian bisa pulang sekarang."

"Makasih kak."

"Kak, duluan ya." Ucap Ica tersenyum tulus.

Alvaro menahan Ica.

"At my worst?"

"Hm?"

"Lagu favorit lu kan?"

"Iya, kak."

"Kok bisa dia tau sih?" Ica membatin.

"Oke."

"Duluan ya kak."

Ica beranjak keluar dan menuju parkiran melihat Nathan telah menunggunya di mobil.

"Sorry lama. Biasalah, basa basi gitu."

"Iyaa gua tau. Alvaro emang gitu dari SMP. Apalagi tau lu cewe gua."

"Emm, kalo boleh tau lu sama ka Alvaro kenapa ga akur?"

"Sambil jalan gua ceritain."

"Okee."

"Jadi pas SD kita itu satu sekolah, dan gua sama Alvaro sahabatan sama satu orang lagi."

"Cewe?"

"Iya."

"Jadi gua ngajak Alvaro sama temen cewe gua ini main ke taman gitu. Tapi tiba-tiba temen gua yang cewe pingsan. Karena masih kecil, kita ga tau kan harus gimana. Jadi gua berinisiatif untuk pergi ke rumah temen gua dan ngasih tau ke ortu dia kalo dia pingsan. Sedangkan si Alvaro yang jagain temen gua yang cewe."

"Trus?"

"Singkat cerita pas ortunya dateng, dia langsung dibawa ke rumah sakit dan ternyata temen gua punya penyakit serius. Jadi, pas kita main di taman dpenyakitnya kambuh. Dari situ temen gua yang cewe ini dibawa ke USA untuk berobat dan lost contact sama kita. Nah, si Alvaro marah karena gua yang ngajak mereka main padahal gua ga tau kalo temen gua ini sakit."

"Kenapa lu ga jelasin aja sama Alvaro?"

"Nah pas SMP gua sempat minta maaf sama ngejelasin gitu, tapi dia ga mau denger dan malah ngajak tawuran gitu."

"Jadi gimana dong sekarang?"

"Yaudahlah biarin aja, gausah dipikirin."

"Umm, oke. Gua mau es krim boleh ga?"

"Boleh. Tapi ada syaratnya."

"Hah? Es krim doangggg."

"Iyaa, syaratnya juga gampang doang."

Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)Where stories live. Discover now