RUMAH

39.9K 4.2K 861
                                    

Setelah itu Nathan masuk ke gudang dan mendapati Ica tergeletak di lantai.

"ICA. BANGUN WOII." Teriak Nathan sambil berusaha membangunkan Ica.

Tak lama Nathan bangun dan menggendong Ica ke arah parkiran.

*Shriners Group Chat

Nathan : Woi, dit. Ambil motor gua di sekolah. Kunci gua ada di satpam. Gua pulang naik mobil.

Adit : Oke. Otw.

Aldo : Lu kenapa lagi si Nat? Ga abis abis ya masalah idup lu.

Tanpa memperdulikan pesan dari group chat The Shriners itu, Nathan memesan taxi online dari sekolah menuju rumahnya. Dalam perjalanan Nathan berusaha untuk membangunkan Ica yang masih belum sadar.

"ICA, LU KENAPA SII." Ucap Nathan kecil dengan mata berkaca kaca.

"Bi, bukain pintu kamar aku bi. Buruan" Pintah Nathan yang sedang menggendong Ica.

"Ayo den, bibi bantu." Ucap Bibi kepada Nathan.

"Bibi bisa bantuin ganti bajunya ga?" Tanya Nathan kepada Bibi.

"Bisa den. Anterin baju yang bakalan pacarnya pake yaa." Jawab Bibi.

"Oke bi." Ucap Nathan singkat sambil melangkah kedepan lemari dan mengambil sebuah hoodie oversize hitam.

"Nih bi. Aku tunggu diluar, kalo udah bibi boleh kedapur, siapin makanan." Ucap Nathan yang beranjak keluar dari kamar.

...

"Udah den. Tapi pacarnya belom sadar juga." Kata Bibi.

"Nathan yang urus bi. Bibi masak yang enak yaa." Ucap Nathan.

...

"Minyak kayu putih mempan nih pasti." Ucap Nathan dalam hati.

Setelah mengambil minyak kayu putih dan meletakan didekat hidung Ica, Nathan mengambil tisu basa yang ada diatas mejanya.

Nathan mulai membersihkan muka dan tangan Ica.

"Lu cantik Caa." Ucapnya perlahan.

"Ka Nathan? Gua dimana?" Tanya Ica yang membuat Nathan kaget, dan segera membuang tisu yang dipegangnya.

"Rumah gua." Jawabnya singkat.

"K-kok baju gua?! Lu apain gua kak!" Tanya Ica sedikit berteriak dan menaikan selimut sampai menutupi lehernya.

"HEH. HATI HATI YA LU. GUA GA NGAPA-NGAPIN LU! SI BIBI TADI GUA SURUH GANTIIN BAJU. BUKANNYA BERTERIMA KASIH LU MALAH GINI." Sentak Nathan yang membuat Ica terdiam malu.

"Yaa ma-maaf kak. Gua ga tau tadi, shock aja gitu liat baju gua beda." Kata Ica tertunduk dengan tatapan memelas.

"Makasi yaa kak." Kata Ica menatap Nathan dalam.

"Udah ga usah baper. Inget utang lu belom selesai." Jawab Nathan sinis.

"I-iya kak."

"Udah, gua turun dulu. Lu istirahat aja. Jangan kemana mana." Ucap Nathan yang berjalan keluar kamar.

...

Ica menatap langit-langit kamar milik anak seorang pemilik sekolah. Matanya tak hanya di langit-langit kamar saja, namun Ica memperhatikan beberapa foto masa kecil Nathan yang terpampang di meja.

"Ohh jadi ini rumah anak pemilik sekolah? Pantes aja songong, emang tajir banget ternyata." Ucap Ica dalam hati.

Beberapa lama kemudian, Ica merasa bosan sendirian. Karena sudah merasa baikan Ica keluar dari kamar aesthetic milik Nathan.

"Eh, non udah bangun?" Tanya Bibi ramah.

"Eh iya tan." Jawab Ica malu.

"Jangan panggil tante. Panggil bibi aja hehehe." Ucap Bibi.

"Non nyari den Nathan ya?

"Iya bi. Ka Nathan kemana ya?"

"Di taman belakang. DEN NATHAN, JNI PACARNYA UDAH BANGUN." Teriak bibi yang membuat Ica terdiam mematung.

"Udah baikan lu?" Tanya Nathan yang berjalan menghampiri Ica dan bibi.

"Udah kak." Jawab Ica singkat.

"Bi, udah masak buat pacar Nathan?" Tanya Nathan.

"HAH? PACAR?" Tanya Ica dengan nada sedikit ditekan.

"Kenapa? Lu ga suka? Inget ya utang lu." Jawab Nathan enteng.

"Satu menu lagi den. 15 menit lagi selesai kok." Jawab bibi.

"Yaudah bi. Nathan ke taman belakang dulu."

"Bi aku bantu yuu." Ajak Ica sambil menggandeng bibi ke dapur.

"Aduh non, ga usah repot-repot. Bibi bisa sendiri kok." Tolak bibi halus.

"Ga repot kok bi. Santai aja." Jawab Ica dengan senyum manis.

"Yaudah, boleh. Tapi kamu nemenin bibi aja yaa. Cerita aja, ga usah bantu megang bahan-bahan dapur. Ntar kotor." Sahut bibi sambil menatap Ica dengan senyuman.

"Iya deh bi, daripada Ica ga bosen sendirian di kamar." Jawab Ica.

"Kamu sama den Nathan pacaran yaa?" Tanya bibi dengan senyuman yang mengartikan sedang iseng.

"Eh... Bu-bukan bi. Bukan. Ka Nathan cuma kakak kelas aku bi." Jawab Ica gugup.

"Kamu orang pertama yang den Nathan ajak kerumah loh." Kata bibi sambil memotong wortel serius.

"Hahaha, bibi mah bisa aja." Ica tertawa kecil saat mendengar perkataan bibi.

"Serius non." Jawab bibi dnegan tersenyum.

"Emm... Bibi udah lama kerja disini?" Tanya Ica penasaran.

"Sejak den Nathan umur 4 tahun, bibi udah kerja sama keluarganya." Jawab bibi singkat.

"Jadi bibi yang ngurus Nathan sejak kecil." Lanjutnya.

"Oh gitu bi... papa sama mama ka Nathan kemana bi?" Tanya Ica lagi.

---

JANGAN LUPA VOTES YAA BIAR GUA SEMANGAT WALAUPUN MASIH AMATIR :)
TEKAN TOMBOL BINTANG DI BAWAH

BOLEH TAG TEMAN KALIAN SUPAYA MEREKA IKUTAN BACA :)

JANGAN LUPA SISIPIN KOMENTAR GIMANA SAMA PART INI?

---

OKE. SEE U IN THE NEXT PART :)

Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)Where stories live. Discover now