Episode 3

742 28 0
                                    

Didalam mobil Daniel menghela nafas gusar, dia tidak habis pikir kejadian hari ini, sungguh menbuat mood ya sampai naik pitam. sedangkan harsan hanya menghela nafas pelas, dia tau seperti apa sosok Daniel dan tau sebesar apa Daniel menahan emosi yang telah memuncak.

Akibat kejadian itu Daniel menjadi diam didalam perjalanan dan menyandarkan kepalanya sambil menutup kedua matanya. namu harsan tau suasana apa yang lagi dibutuhkan Tuan muda ya itu.

Selang 30 menit dalam perjalanan mereka telah sampai di area pekarangan bar x yang sudah sangat lama menjadi langganan Daniel dan pe milik bar itu juga tidak jauh sahabat dekat y Daniel. namun hari ini Daniel tidak disambut oleh sahabat y itu. jangan tanya kenapa Daniel tidak disambut oleh Vino Alvaro karna ini jam tidurnya. namun Daniel tidak mempermasalahkannya, dia tetap masuk kedalam bar itu.

Pengawal yang ada di luar maupun didalam langsung menundukkan kepala disaat mereka tau siapa yang ada dihadapan mereka.

"silahkan masuk tuan!" ucap salah satu pelayanan yang bernama Dimas yang telah sering melayani Daniel.

Dimas yang melihat pakaian Daniel yang kotor akibat tumpahan jus itu tidak bertanya sedikit pun. karna dia tidak mau berurusan dengan hal pribadi Daniel.

Tampa menunggu lama lagi Dimas langsung menunjukkan arah jalan kepada Daniel dan harsan menuju ruangan VVIP yang selalu ditempati Daniel kalau lagi banyak pikiran.

Sesampai diruangan itu Daniel langsung mendudukkan bokongnya di atas sofa dan mencampakkan setelan jas mahalnya ke atas lantai dan memijit-mijit pelipisnya seperti orang kelelahan. yahhh....Daniel memang kelelahan.

"Dimas tolong belikan pakaian baru Tuan muda!"

"Baik tuan". ucap dimas dan langsung keluar dari ruangan itu.

Harsan yang melihat setelan itu langsung memungut jas itu dan meletakkannya di disudut ruangan. tampa menunggu lama terdengar suara ketukan pintu.

tok tok tok

"masuk!" ucap harsan

"ceklekkk.

Dimas muncul di ambang pitu dengan peper bag yang ada di tangan kanannya dan menyerahkannya kepada harsan.

"kalau begitu saya permisi ya tuan." ucap dimas dengan sopan dan keluar dari ruangan itu.

"makasih dimas." ucap harsan

"sama-sama tuan!"

Harsan langsung menyerahkan peper bag itu kepada Daniel dan di terima olehnya dan langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang ada diruangan itu.

Setelah 15 menit kemudia. Daniel langsung keluar dari dalam kamar mandi dengan setelah rapi dan elegan. dan langsung mendudukkan bokongnya kembali ke sofa.

"Tuan apa yang akan saya lakukan pada gadis itu?" tanya harsan setelah Daniel memantikkan rokok mahal y itu.

"apaa...?" Daniel langsung membuang asap rokonya ke atas dan melihat bulatan-bulatan asap rokok itu. kamu menyebutnya seorang gadis? tidak-tidak lebih tepatnya seorang monster betina! ucap Daniel dengan senyum miringnya.

Harsan pasrah dengan kalimat yang dilontarkan oleh Daniel. harsan tidak ingin berdebat, yang akan menambah badmood ya Daniel semakin melunjak.

"Bukankah aku sudah mengatakan pada mu har?"

"iya tuan, tapi saya sangat kasihan melihatnya tuan. sepertinya dia sangat membutuhkan pekerjaan itu!" ucap harsan pelan-pelan agar tidak menyinggung tuannya itu.

"hunmmffffff tampak Daniel menghela nafas dan sekali-kali menghusap wajahnya lalu menatap  tajam ke arah harsan". sedangkan harsan yang ditatap Daniel tajam merasa sedikit cemas akibat perkataan yang baru dilontarkanya.
.
.
.
.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang