Episode 5

674 15 0
                                    

Edwar menghela nafas gusar. lalu menatap selin dengan tatapan sendu, sedangkan yang ditatap tak mampu lagi menahan air mata ya. kemudian edwar berkata! "selin kamu mungkin tidak tau sebesar apa usaha yang  saya jalankan agar Restoran ini bisa semaju yang kamu tau!"ucap adwar dengan nafas lemas. dan usaha ini sudah sangat lama saya impikan... bahkan Restoran ini juga salah satu impian  dari Nenek saya yang telah lama meninggal dunia. tetapi hancur dengan sekejap mata oleh karna kesalahan mu, ucap edwar dengan air mata yang mengalir.

"hiks hiks hiks bos maafkan saya bos", ucap selin yang semakin merasa sangat bersalah, apalagi menyangkut mendiang nenek ya edwar.

Sudahlah nasi sudah menjadi bubur, tidak ada lagi yang bisa kita perbuat. tinggal menunggu keputusan apa yang akan tuan Daniel lakukan pada Restoran ini ucap edwar dengan  manatap langit-langit ruangan yaa. sekarang lebih baik kamu pergi, saya harap kita tidak akan pernah bertemu lagi. soal gaji mu tidak akan ditransfer.

"baiklah bos ucap selin dengan menundukkan kepala sebagai tanda hormat terakhir kali buat edwar". kemudian dengan langkah lemas selin keluar dari ruangan itu menuju pintu.

cklekkkk

Selin kembali menutup pintu dan menatap ke arah depan. disitu terdapat paran karyawan yang sedang menatap ya dengan tatapan sendu dan juga sahabat karib ya itu.

"hiks hiks hiks... !" selin kembali menangis dan langsung di hampiri oleh yohana dan menghamburkan pelukan hangat buat sahabatnya itu. karna hana tau jelas dan juga para karyawan lain tentang apa yang sedang dibicarakan selin dan edwar di dalam ruangan itu.

"jangan menangis selin"ucap yohana yang juga ikut menangis. kamu pasti bisa, karna kamu anak yang kuat dan mandiri. semua akan indah pada waktunya, jadi ku mohon jangan menangis lagi karna aku akan selalu ada untuk kamu! ucap yohana dengan mamaksa tersenyum.

selin langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda dia tau apa arti dari kata-kata yang baru saja diucapkan yohana sahabat karib ya itu.

setelah lama mereka berpelukan selin langsung melepas pelukan itu. dan berusaha tersenyum ceria di depan yohana agar yohana tidak merasa khawatir lagi terhadapnya.

"yohanaa sahabat ku yang paling baik, cantik dan kadang-kadang nyebilin".  aku tidak akan menagis lagi ataupun sedih. ucap selin dengan senyuman yang biasa selalu diterbitkannya setiap pagi hari saat berada di dalam restoran untuk menyambut sahabatnya itu dan juga karyawan lainya, tapi tidak dengan batinnya.

"iya kamu janji ya!" ucap yohana sambil mengangkat ke atas jari kelingking ya hana dan disambut jari kelingkingnya selin dengan senyum, kemudian mereka tertawaaa.

"udah aahhhh jangan sedih-sedih lagi ucap selin dengan senyum manisnya". kamu kembali kerja lagi gihhh..

"ya udah aku lanjut kerja lagi yaa.

'iyaa.. dan di angguki oleh selin.

'entar kalau kamu sampai dirumah langsung kabari aku ya.

" iya anak nyebelin". ucap selin sambil mencubit pipi gembulnya yohana.

'iiihhhh kamu yaa enggak pernah lupa untuk selalu mencubit pipi aku yang imut ini'. ucap yohana dengan suara sok manjanya. kemudian mereka saling tatap dan langsung tertawaa

Sedangkan karyawan lainya hanya ikut senang dan bahagia melihat dua sejoli itu bisa tertawa kembali seperti biasanya. meskipun tidak dengan hati mereka.

'yaudah aku kemas-kemas barang dulu ya beby cantik ku'. ucap selin pada yohana

'iya.. kalau kamu perlu bantuan bilang ke aku ya!.

'sipp sambil menunjukkan jempol ya selin.
.
.
.
.

King Mafia My HusbandOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz