Chapter 5

330 43 4
                                    

Happy reading...

(Perhatian! Cerita sudah diubah secara keseluruhan.)

* * *

Sekara dan Syla memasuki kantin dengan perut kosong. Pagi tadi keduanya sama-sama tidak sempat sarapan. Kali ini Sekara dan Syla akan makan bakso. Mereka berhenti di stan bakso, dan segera memesannya.

Sekara duduk dengan posisi Syla disampingnya. Sembari menunggu pesanan mereka dibuat, Syla membuka ponselnya. Sedangkan Sekara sibuk dengan pikirannya.

Ini sudah lewat seminggu, dan Arum tidak pernah menemuinya. Dia juga jarang sekali melihat Arum disekitaran sekolahnya. Ke mana Arum dan sosok itu pergi? Dia menjadi penasaran.

Saking sibuk dengan pikirannya, Sekara sampai tidak tau ada empat laki-laki sudah menduduki bangku kosong didepannya.

"Hai," sapa Syla kepada empat laki-laki itu.

"Hai," balas salah satu dari mereka yang lebih pendek.

Sekara tersadar dari lamunannya saat Syla menyentuh jari-jari tangannya yang ada dibawah meja. Sekara menoleh sebentar kearah Syla, lalu tersenyum sopan kepada empat laki-laki itu.

"Lo, lo bukannya cewek yang nggak sengaja gue tabrak minggu lalu?"

Kini semua perhatian orang yang ada dimeja itu tertuju pada laki-laki yang duduk diujung, termasuk Sekara. Sekara membulatkan matanya, kenapa ia bisa lupa dengan wajah tampan itu!

"A-ah, maaf, ya waktu itu gue nggak sengaja!"

Laki-laki dengan tampilan rambut undercut itu tersenyum manis. "Nggak apa-apa, itu bukan sepenuhnya salah lo. Gue juga terlalu terburu-buru, jadinya ngga tau ada lo."

Sekara menunduk, entah kenapa, tiba-tiba pipinya memerah mendengar jawaban laki-laki itu. Ia pikir laki-laki akan menyalahkan atau menyindirnya.

"Oh ya, kenalin gue Damian." Tiba-tiba saja laki-laki itu menyodorkan tangannya didepan Sekara. Jantung Sekara sedang tidak aman sekarang teman-teman!

Dengan tangan bergetar, Sekara menerima uluran tangan laki-laki itu, lalu menyebutkan namanya. Keduanya saling menarik tangan satu sama lain saat sesi perkenalan selesai. Sekara menarik tangan kanannya dan dengan cepat menyembunyikannya dibawah meja. Sekara berjanji pada dirinya tidak akan mencuci tangan selama seminggu!

"Kalian udah saling kenal?" Rega bertanya membuat Sekara semakin dibuat salting. Padahal dari pertanyaan laki-laki itu tidak ada yang aneh. Sekara saja yang baperan.

Syla memandang Sekara dengan matanya yang menyipit. Ia menjadi bertanya-tanya bagaimana sahabatnya ini bisa kenal dengan Damian. Lo ada utang sama gue Sekara!! batin Syla.

Sekara tersenyum manis saat teman-teman Damian memperkenalkan diri.

"Kalian udah pesan makan?" tanya Rega kepada Sekara dan Syla.

"Udah," jawab keduanya kompak.

Mereka lanjut membahas hal yang lain, sampai pesanan Sekara dan Syla selesai. Pesanan Rega dan teman-temannya masih sedang dibuatkan.

Mystery Of Keyyara [ New Version ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora