Chapter 6

303 42 12
                                    

Happy reading...

(Perhatian! Cerita ini sudah diubah secara keseluruhan.)


* * *

Sekara mengerutkan dahinya saat melihat anak baru itu menghampiri mejanya yang sudah pindah posisi, sedikit jauh dari Farhan dan Satria.

Perempuan itu tersenyum manis sembari menduduki bangku yang kebetulan kosong didepan Sekara. Syla menatapnya tak suka. Dia masih ingat ejekan Farhan tempo lalu.

"Hai, aku kesini mau minta maaf sama sekali berdua. Karna aku, kalian jadi bertengkar sama Farhan dan Satria."

Syla sama sekali tak menanggapi permintaan maaf dari anak baru tersebut. Syla bahkan membuang mukanya dari wajah anak baru yang memang cantik.

"Iya, nggak apa-apa kok. Santai aja."

Syla semakin malas duduk ditempatnya saat ia sempat melihat Farhan ikut menghampiri mejanya dan Sekara.

"Kar, gue minta maaf soal kejadian minggu lalu, ya. Kata-kata gue kayaknya kasar banget deh."

Syla mendelik terkejut. Katanya kasar? Hello..., ITU KASAR BANGET WOI!

"Heh, kata-kata lo itu bukan kasar lagi, lebih dari kasar. Dan disini yang punya masalah itu lo sama gue! Kenapa minta maaf sama Sekara, sinting ya lo?"

"Gue----"

"Udah-udah Syla, lagian Farhan kesini niatnya baik kok mau minta maaf sama kamu," lerai anak baru itu.

"Niat minta maaf, atau cuma caper doang ke lo?"

Sekara membuang napasnya saat lagi-lagi sifat tidak mau kalah sahabatnya ini keluar. "Syl, udah, ya. Farhan mau minta maaf sama lo," bujuk Sekara berusaha meredamkan api kemarahan di hati Syla.

Syla tersenyum miring. "Emang, dengan dia minta maaf sama gue, rasa sakit dipunggung gue bakalan ilang, iya?"

Farhan memutar bola matanya malas. "Apa susahnya sih lo terima permintaan maaf gue! Lo mau banget ya liat gue ngemis malu disini?!"

Rega yang sedari tadi menonton perdebatan mereka dari pojok kelas berjalan menghampiri mereka, dan mengambil tempat disamping Syla. Ekhem.

"Lo mau minta maaf, atau mau adu kekuatan sama gue?"

Syla mendongak, meneliti Rega yang berdiri disampingnya menatap tajam Farhan yang berdiri disebrangnya. Farhan hanya diam memandangi Rega yang badannya jauh lebih besar darinya.

"Kenapa? Kalau nggak mau, minta maaf sama Syla, sekarang."

"Maaf," kata Farhan yang langsung pergi dari kelas saat semua murid didalam mulai memperhatikan mereka. Anak baru itu ikut pergi ketempat duduknya yang ada dipojok kelas.

"Syl... nggak boleh tau kayak gitu. Sesama teman itu harus saling memaafkan," pesan Sekara membuat Syla menunduk.

"Gue udah maafin dia, cuma gue masih ingat banget sama omongan dia waktu itu."

Mystery Of Keyyara [ New Version ]Where stories live. Discover now