[10] - Uban Tanpa Alis

1.8K 302 200
                                    

Oke, aku ga tega buat kalian menunggu terlalu lama. Mumpung lagi ada ide, jadi cuss ajalah ngebut.

.

"Ke-Kenapa dari sekian banyak karakter BSD yang ku tau, aku harus ketemu sama makhluk beruban tak beralis ini sih?!" [Name] mengutuk dirinya yang bodoh karena tak cepat pergi dari lokasinya.

Tentu saja [Name] tidak mengatakannya langsung dari mulutnya melainkan dari batin. Kalau [Name] sampai diserang menggunakan kekuatan Rashomon milik Akutagawa, bisa panjang lagi urusannya. Walau kecil kemungkinan Akutagawa akan menyerang, [Name] harus memperkecil kemungkinan untuk mati dua kali.

Sebenarnya kalau dilihat lebih jauh, [Name] sudah berlari sekuat tenaga untuk menjauh dari Akutagawa. Akutagawanya saja yang terlalu op karena mengejar [Name] masih memikirkan untuk menggunakan kekuatannya. Atau [Name]nya saja yang terlalu lambat sehingga Akutagawa berhasil mengejar?

Terserahlah. Mau yang manapun, hasilnya tetap sama saja.

Saat ini, [Name] sedang mengatur napasnya karena sempat bermain kejar-kejaran dengan Akutagawa. Wajahnya juga ia tutup dengan kedua tangan agar tidak menimbulkan ciuman tidak disengaja sebab Akutagawa makin menipiskan jarak mereka.

Iya, [Name] sudah di-Kabedon oleh seorang pengendali Rashoumon.

Kalau [Name] di-Kabedon di tempat sepi atau gang sempit sih [Name] masih tidak mempermasalahkannya. Tapi nyatanya, sekarang Akutagawa sedang meng-Kabedon [Name] di tempat yang banyak sekali orang berlalu lalang. Sudah jelas [Name] malu setengah mati.

Pot bunga yang sempat dipeluk [Name] juga sudah jatuh entah kemana. Hal itu membuat [Name] merutuki nasibnya yang sial karena tidak bisa membaca situasi.

"Yurika-san?"

"Y-Ya?" [Name] menjawab dari balik telapak tangannya yang menutupi keseluruhan wajahnya. Ia bisa merasakan napas Akutagawa yang terengah akibat mengejar dan menangkapnya.

"Siapa suruh lu ngejar gua hah?!" [Name] membatin kesal dengan napasnya yang juga terengah.

"Yurika-san."

"A-Apa sih?!"

"Kau benar Yurika-san kan?"

"Me-Memangnya kenapa kalau iya?!"

Napas mereka masih terengah, seperti menyahut satu sama lain. Tangan [Name] juga masih senantiasa menutup wajah, membuat Akutagawa kesal melihatnya karena seperti ada jarak diantara mereka berdua.

"Yurika-san."

"Kenapa lag--"

"Kau pendekkan ya?"

Perempatan imajiner muncul menghiasi dahi [Name]. Kesal memang, tapi [Name] berusaha sebisa mungkin untuk tidak marah dihadapan Akutagawa.

"Mulut tuh dijaga." [Name] melirik tajam dari sela-sela tangannya membuat Akutagawa bergidik.

"Ma-Maafkan aku."

[Name] mendengus kesal, membuat Akutagawa tersenyum tipis tanpa ia sadari.

"Yurika-san."

[ ⏸️ ] Reincarnation [Bungou Stray Dogs X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang