Oke, aku ga tega buat kalian menunggu terlalu lama. Mumpung lagi ada ide, jadi cuss ajalah ngebut.
.
"Ke-Kenapa dari sekian banyak karakter BSD yang ku tau, aku harus ketemu sama makhluk beruban tak beralis ini sih?!" [Name] mengutuk dirinya yang bodoh karena tak cepat pergi dari lokasinya.
Tentu saja [Name] tidak mengatakannya langsung dari mulutnya melainkan dari batin. Kalau [Name] sampai diserang menggunakan kekuatan Rashomon milik Akutagawa, bisa panjang lagi urusannya. Walau kecil kemungkinan Akutagawa akan menyerang, [Name] harus memperkecil kemungkinan untuk mati dua kali.
Sebenarnya kalau dilihat lebih jauh, [Name] sudah berlari sekuat tenaga untuk menjauh dari Akutagawa. Akutagawanya saja yang terlalu op karena mengejar [Name] masih memikirkan untuk menggunakan kekuatannya. Atau [Name]nya saja yang terlalu lambat sehingga Akutagawa berhasil mengejar?
Terserahlah. Mau yang manapun, hasilnya tetap sama saja.
Saat ini, [Name] sedang mengatur napasnya karena sempat bermain kejar-kejaran dengan Akutagawa. Wajahnya juga ia tutup dengan kedua tangan agar tidak menimbulkan ciuman tidak disengaja sebab Akutagawa makin menipiskan jarak mereka.
Iya, [Name] sudah di-Kabedon oleh seorang pengendali Rashoumon.
Kalau [Name] di-Kabedon di tempat sepi atau gang sempit sih [Name] masih tidak mempermasalahkannya. Tapi nyatanya, sekarang Akutagawa sedang meng-Kabedon [Name] di tempat yang banyak sekali orang berlalu lalang. Sudah jelas [Name] malu setengah mati.
Pot bunga yang sempat dipeluk [Name] juga sudah jatuh entah kemana. Hal itu membuat [Name] merutuki nasibnya yang sial karena tidak bisa membaca situasi.
"Yurika-san?"
"Y-Ya?" [Name] menjawab dari balik telapak tangannya yang menutupi keseluruhan wajahnya. Ia bisa merasakan napas Akutagawa yang terengah akibat mengejar dan menangkapnya.
"Siapa suruh lu ngejar gua hah?!" [Name] membatin kesal dengan napasnya yang juga terengah.
"Yurika-san."
"A-Apa sih?!"
"Kau benar Yurika-san kan?"
"Me-Memangnya kenapa kalau iya?!"
Napas mereka masih terengah, seperti menyahut satu sama lain. Tangan [Name] juga masih senantiasa menutup wajah, membuat Akutagawa kesal melihatnya karena seperti ada jarak diantara mereka berdua.
"Yurika-san."
"Kenapa lag--"
"Kau pendekkan ya?"
Perempatan imajiner muncul menghiasi dahi [Name]. Kesal memang, tapi [Name] berusaha sebisa mungkin untuk tidak marah dihadapan Akutagawa.
"Mulut tuh dijaga." [Name] melirik tajam dari sela-sela tangannya membuat Akutagawa bergidik.
"Ma-Maafkan aku."
[Name] mendengus kesal, membuat Akutagawa tersenyum tipis tanpa ia sadari.
"Yurika-san."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ⏸️ ] Reincarnation [Bungou Stray Dogs X Reader]
Fanfiction[Full name] adalah seorang siswi SMA yang kehidupannya sangatlah membosankan bagi dirinya di dunia nyata. Selalu tidak dianggap di dunia nya sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya. Namun, bagaimana ceritanya jika [Full name] yang baru memasuki dunia a...