TIGAPULUH

38 6 0
                                    

Follow ig ; oktaviani_1501!
Me and My Dream Update!
Vomment and Add ke Reading List!
Happy Reading;

*****

"Jadilah sabar, maka rezekipun terjamin lancar."

Satu bulan kemudian ...

Arleen baru saja keluar dari taxi online yang baru saja ia tumpangi. Di depannya, nampak kantor megah menjulang tinggi membuat Arleen merasa sangat terharu. Mimpinya sebentar lagi akan ia gapai. Dan Arleen harap, kesabarannya juga akan berbuah manis.

Kaki Arleen berjalan pelan ke arah pintu masuk kantor. Di mana kantor itu adalah kantor penerbit, tempat di mana novel Arleen akan lahir. Arleen diundang ke kantor untuk melakukan proses tandatangan Pre Order buku. Berhubung jarak rumah Arleen ke kantor bisa dikatakan dekat, hanya memakan waktu 3 jam, alhasil Arleen berangkat menggunakan taxi online tanpa ada yang tahu, termasuk Gajendra.

Berkali-kali Gajendra mengirimkan pesan, menanyakan keberadaan Arleen tapi tak ia balas. Bahkan telpon dari Gajendrapun tetap Arleen abaikan. Arleen ingin berusaha sendiri tanpa merepotkan siapapun. Ia ingin menunjukan pada semua orang bahwa ia bisa.

"Permisi, pak!" sapa Arleen pada security yang sedang berjaga.

"Iya dek. Ada yang bisa saya bantu?" tanya security itu ramah.

"Saya Arleen, pak. Saya diundang ke sini sama Bu Putri," kata Arleen.

"Oh iya," ujar security itu bersemangat karena memang ia sedang ditugaskan untuk menunggu kedatangan Arleen, "mari saya antar!" lanjutnya sembari memersilahkan Arleen untuk berjalan.

Arleen merasa bahwa ia sedang bermimpi. Baru kali ini ia masuk ke sebuah kantor besar dan menikmati bagaimana suasana kantor. Setiap orang yang Arleen lewati selalu melemparkan senyuman manis membuat Arleen merasa sangat dihargai.

Langkah security yang bernama Pak Santo itu berhenti ketika mereka sampai di depan salah satu ruangan yang pintunya tertutup. Arleen mengetahui nama security itu karena ia tak sengaja membaca nametag yang Pak Santo baca.

"Permisi!" ujar Pak Santo sembari mengetuk pintu.

"Masuk!" Terdengar suara sahutan orang dari dalam ruangan. Pak Santopun langsung membuka pintu itu dan menyuruh Arleen untuk masuk.

"Ini, Bu. Saya mau mengantarkan Arleen," kata Pak Santo.

Seorang perempuan yang umurnya kisaran 25 itu langsung menutup berkas-berkas yang sedang ia pelajari. Posisi duduknya langsung berganti menjadi berdiri lalu matanya langsung menatap keberadaan gadis manis yang sedang berdiri di samping Pak Santo. Dari raut wajahnya Bu Putri tahu bahwa Arleen sedang merasa panik.

"Sini Arleen!" ajak Bu Putri sembari melemparkan senyum.

Arleen balik tersenyum lalu menuruti ajakan Bu Putri. Arleen berdiri tepat di samping kursi yang berada di depan meja kerja Bu Putri.

"Kalau gituh, saya pamit ya, bu!" pamit Pak Santo.

"Iya, pak. Makasih ya!" balas Bu Putri.

Dalam hati Arleen merasa sangat tenang karena ternyata orang-orang di sini sangat baik. Di sini Arleen bisa merasa dihargai, disayangi, dipedulikan walaupun mereka belum mengenal Arleen tetapi mereka memerlakukan Arleen dengan sangat baik.

"Silahkan duduk!" titah Bu Putri.

Menurut. Arleenpun langsung duduk dengan sangat sopan. Dan matanya tak berhenti untuk terus menatap lurus ke arah Bu Putri.

Me and My DreamDonde viven las historias. Descúbrelo ahora