1. New Moon

906 128 23
                                    

Tiba di apartemennya, Aera melepas kacamata tebal yang ia gunakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba di apartemennya, Aera melepas kacamata tebal yang ia gunakan. Membuangnya asal ke atas sofa. Dia hanya ingin menjalani kehidupan normal dan melupakan fakta jika ia adalah penyihir. Aera membenci fakta mengerikan itu. Dahulu masa kecilnya sangat bahagia. Dicekoki dongeng-dongeng pengantar tidur. Putri dan Pangeran yang hidup bahagia. Kasih sayang serta cinta. Di saat yang sama pula, Aera terpaksa menelan pil pahit, menerima kenyataan jika ia bukanlah manusia biasa.

Sesaat kala itu, sebelum ia meninggalkan kota kelahirannya dan menetap di Hawkesbury. Di dalam otaknya, aku manusia bukan penyihir. Aera akan melupakan kenangan buruk yang sempat menimpa keluarganya. Malam di mana Ibu dan Neneknya habis berlumuran darah menghadapi makhluk menyeramkan bertaring tajam. Werewolf, vampire? Apalah itu namanya, Aera takkan lagi mengingat kenangan buruk itu. Mencoba menghapus semua hingga tak tersisa dan menjalani kehidupannya sebagai Kim Aera, gadis lugu. Bukan, Alice Dexter si penyihir.

Walaupun begitu, Aera tak sepenuhnya melupakan apa yang pernah diajarkan Ibunya. Dia masih bisa mempelajari sedikit kekuatan sihir. Misalnya, memecahkan pembuluh darah vampire. Siapa tahu? Aera akan bertemu sosok menyeramkan itu. Dia masih khawatir, suatu waktu bertemu vampire.

Paling tidak semuanya aman sampai saat bel apartemennya berbunyi. Sontak, Aera terkejut. Tidak ada yang tahu alamat rumahnya selain pihak kampus. Lantas siapa yang datang berkunjung?

Menepis rasa takutnya, Aera berjalan ke arah pintu, membukanya kemudian di sana berdiri seorang pria tampan dengan senyumannya. Senyuman yang Aera artikan adalah senyuman, tanda waspada.

Sebab apa? Aera bisa melihat dari bola mata pria itu yang berwarna merah. Pria ini bukan manusia.

“M-mau apa kau?” suara Aera tercekat, beruntung pria itu tidak bisa masuk sebelum Aera mengijinkannya. Vampire tidak akan bisa masuk ke dalam rumah jika tuan rumahnya tidak mengijinkan masuk.

Si pria pun terkekeh. “Kita satu kelas di kampus. Kau tidak ingat aku?” katanya. “Boleh aku masuk?”

“Tidak!” pekik Aera.

“Oh, wow. Nona, tenang. Aku tidak menggigit kok.” Dengan tampang menyebalkannya, dia mengedipkan mata.

“Kim Taehyung, aku tahu namamu. Segera pergi dari rumahku sebelum aku memecahkan pembuluh darahmu.”  Aera menatap tajam, tak takut berhadapan dengan makhluk yang paling ia hindari.

“Benar dugaanku. Tentu saja kau tahu karena hanya orang tertentu yang bisa melihat warna asli mataku.” Taehyung tetap berdiri di sana, dia tidak berniat pergi. Memancing Aera untuk menyerang vampire tampan itu.

Eclipse ✓Where stories live. Discover now