BF-05

1.4K 215 14
                                    

Namun hal itu sama sekali tak membuat Xiao zhan berhenti menikmati konser itu. Bahkan ketika beberapa pria asing di sekitarnya mulai menatap lapar ke arahnya sekalipun, Xiao zhan sama sekali tak peduli karena yang ada di otaknya saat ini adalah bagaimana dia menikmati konser itu.

Xiao zhan bersama beberapa teman wanitanya terus menari dan bernyanyi dengan begitu riangnya hingga tanpa sengaja menginjak kaki salah satu penonton di belakangnya.

"Aw.. maaf.. maaf.. aku tak sengaja." Ucap Xiao zhan yang menyesal sembari menangkupkan kedua tangannya di depan wajahnya.

"Eoh? Hn. Tak masalah." Balas orang yang Xiao zhan injak kakinya tersebut dengan ramah.

"Tapi kalau aku boleh tau, siapa namamu?" Lanjut orang tersebut sembari mengulurkan tangannya ke arah Xiao zhan.

Sejenak Xiao zhan terdiam, sebelum dia menerima uluran tangan itu dengan senyum ramahnya.

"Xiao zhan. Namaku Xiao zhan."

"Aku Weilong. Song Weilong. Bisakah kita berteman, hm?" Ucap sosok pria tersebut dengan senyum ramah yang tak pernah lepas dari wajah tampannya itu. Yang mana langsung dibalas dengan anggukan oleh Xiao zhan. Dan detik itu pula kedua pria berbeda tinggi badan tersebut mulai menikmati kedekatan satu sama lain. Bahkan keduanya pun tak segan menari dan tertawa bersama layaknya sahabat karib.










Di sisi lain, terlihat Wang Yibo yang hanya berdiri seperti bongkahan batu di tengah kerumunan manusia yang tengah menikmati konser dari salah satu penyanyi terkenal di negara tirai bambu tersebut. Ya.. meski Wang Yibo dan Xiao zhan dikenal sebagai sahabat dekat, namun kepribadian sekaligus kesukaan mereka jauh bertolak belakang. Jika Xiao zhan sangat menyukai keramaian dan sangat menikmati kebisingan, maka Wang Yibo lebih suka hal-hal privat serta ketenangan.

Walau kepribadian mereka berbeda hingga level ekstrim seperti itu, baik Wang Yibo maupun Xiao zhan, keduanya tak pernah mempermasalahkannya. Karena mereka saling memahami satu sama lain tanpa perlu memaksakan apapun hanya demi sebuah toleransi pertemanan. Bahkan tanpa harus seperti itu sekalipun, hubungan pertemanan mereka jauh lebih dekat dari hubungan pertemanan yang lainnya.

"Yibo.. apa kau tak suka?" Tanya Yang Zi yang merasa tak nyaman dengan sikap dingin juga kaku yang Wang Yibo tunjukkan sejak pertama kali mereka menginjakkan kaki mereka di lokasi konser.

"Eoh? Tidak. Kau lanjutkan saja." Balas Wang Yibo yang benar-benar tak tau harus membalas pertanyaan wanita itu dengan cara apalagi. Karena jelas dirinya saat ini tengah berusaha keras untuk meredam emosi yang mulai memuncak setiap kali dirinya berada di tempat penuh sesak serta berhimpit-himpitan seperti ini.

Mendapat jawaban yang terdengar sangat dipaksakan seperti itu membuat Yang Zi semakin tak nyaman. Bahkan harapan menjadi satu-satunya orang yang bisa mengubah pribadi Wang Yibo, langsung sirna begitu saja. Selain itu pula, Yang Zi merasa tak lagi bersemangat menikmati alunan musik dari penyanyi idolanya hanya karena sikap Wang Yibo yang begitu kentara kalau pria itu tidak suka dengan kencannya hari ini. Jadi mau tidak mau, Yang Zi pun juga ikut berdiri seperti patung dengan wajah kesal karena moodnya langsung hancur seketika.






Menit per menit pun terlewati hingga tanpa terasa acara konser tersebut berakhir. Semua penonton kembali berdesakan untuk keluar dari lokasi dengan euforia yang masih membuncah didalam diri mereka masing-masing. Termasuk Xiao zhan beserta kawan-kawannya yang masih asik bernyanyi juga menari selama perjalanan mereka menuju lahan parkir dimana mobil salah satu teman wanita Xiao zhan terparkir.

"Xiao zhan.." panggil seseorang yang membuat Xiao zhan cs menghentikan langkah mereka dan menoleh ke arah suara panggilan tersebut.

"Eoh? Weilong, ada apa?" Tanya Xiao zhan ramah begitu dia melihat pria yang baru dikenalnya itu tengah berlari kecil menghampirinya.

BFRIENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora